Mohon tunggu...
mochamad nur hasan
mochamad nur hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Mochamad Nur Hasan, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Tertarik pada dunia kelistrikan dan pengembangan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Penerapan Teknologi Tepat Guna : Peningkatan Kualitas Air Kolam Udang Melalui Modifikasi Pompa Air Berbasis Sistem Venturi

14 Juni 2025   21:01 Diperbarui: 14 Juni 2025   21:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama tim KKN (Evan, Virna, Pak Mul, Nofriana, Hasan, Rani) sebagai bentuk kemitraan dalam penerapan teknologi tepat guna 

    Budidaya udang vaname menjadi salah satu sektor perikanan yang terus berkembang di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, di balik potensi ekonomi yang besar, terdapat tantangan serius yang dihadapi oleh petambak skala kecil, salah satunya adalah menjaga kualitas air agar tetap optimal untuk pertumbuhan udang. Kualitas air yang buruk, terutama rendahnya kadar oksigen terlarut (DO), dapat menyebabkan stres hingga kematian udang secara massal. Inilah yang menjadi perhatian utama dalam program KKN mahasiswa di Dusun Karangnongko, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.

    Mitra dalam kegiatan ini adalah pemilik kolam budidaya udang vaname di Dusun Karangnongko, yang tengah mengembangkan budidaya skala pemula menggunakan kolam berukuran 6x6 meter. Mitra menghadapi kendala dalam menjaga kualitas air karena belum memiliki sistem aerasi yang memadai. Dalam operasional harian, air kolam hanya bersirkulasi melalui pompa sederhana tanpa alat penambah oksigen. Kondisi ini menyebabkan kadar oksigen cenderung menurun terutama pada malam hari, yang berdampak pada aktivitas makan dan pertumbuhan udang.

    Sebagai respons terhadap permasalahan tersebut, mahasiswa KKN hadir dengan solusi teknologi tepat guna berupa "modifikasi pompa air menggunakan sistem venturi". Sistem venturi bekerja dengan prinsip penyempitan aliran air yang menciptakan tekanan negatif, sehingga udara dari luar dapat tersedot dan tercampur langsung ke dalam air saat dialirkan. Dengan demikian, pompa tidak hanya mengalirkan air, tetapi juga membantu meningkatkan kadar oksigen tanpa memerlukan alat tambahan seperti aerator listrik. Proses perakitan dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti pipa PVC, sambungan T, dan lem pipa yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

    Selama proses perakitan dan pemasangan, mahasiswa KKN melibatkan mitra secara aktif, mulai dari tahap desain, pengukuran, perakitan, hingga uji coba. Mitra diberikan penjelasan teknis mengenai cara kerja venturi dan cara perawatannya agar dapat digunakan secara mandiri setelah masa KKN selesai. Setelah venturi dipasang, mitra mengamati perubahan positif pada kolam budidaya. Gelembung udara mulai terlihat saat pompa dinyalakan, yang menandakan masuknya oksigen ke dalam air. Udang terlihat lebih aktif, dan kualitas air cenderung lebih stabil dibandingkan sebelumnya.

    Kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi mitra, tidak hanya dari segi teknis, tetapi juga dari aspek pemahaman dan kemandirian dalam mengelola sistem budidaya yang lebih efisien. Mitra kini memiliki solusi murah dan sederhana untuk menjaga kualitas air, tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli alat aerator konvensional. Lebih dari itu, pendekatan partisipatif yang dilakukan mahasiswa KKN membuat mitra merasa dilibatkan dan dihargai dalam proses inovasi.

    Penerapan teknologi tepat guna seperti sistem venturi menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu harus rumit atau mahal. Dengan pendekatan yang sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan, teknologi sederhana dapat membawa dampak besar bagi pelaku usaha kecil. Kegiatan KKN ini membuktikan bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat bukan hanya sekadar menjalankan program, tetapi juga membangun solusi berkelanjutan yang dapat diteruskan oleh masyarakat setempat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun