Mohon tunggu...
Mochamad Miftahudin
Mochamad Miftahudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

saya mahasiswa Universitas Pamulang, hobi saya bermain futsal dan menonton film jikalau senggang saya membuat cerpen atau puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tersengat dalam Kegelapan

9 Juni 2023   16:53 Diperbarui: 9 Juni 2023   17:00 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu, langit di kota kecil itu kelabu dan mendung menandakan akan datangnya hujan. Angin bertiup pelan, menciptakan suasana yang menandakan sesuatu akan terjadi. Di tengah kehidupan sehari-hari yang sunyi, ada seorang pemuda bernama Adrian, Adrian adalah seorang pemuda yang selalu mencari petualangan baru untuk mengisi kekosongannya.

Adrian itu pemuda yang penuh semangat dan suka mencoba hal-hal baru. Ia tertarik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, terkhusus di bagian kelistrikan maka dari itu ia sering bermain-main dengan peralatan elektronik di kamarnya. Ia punya mimpi untuk menjadi seorang ilmuwan besar suatu hari nanti.

Adrian selalu berandai-andai pada suatu hari nanti jika dia sudah menjadi ilmuwan besar dan sukses, ia akan membuat laboratorium besarnya sendiri untuk menunjang eksperimen-eksperimen yang akan dibuatnya. Dan ia juga berangan-angan nantinya akan membuka kesempatan baru bagi para pemuda yang ingin menjadi seperti dirinya.

Cerita dimulai pada sore hari di sebuah kota kecil tempat Adrian tinggal, Adrian sedang mencoba untuk menciptakan eksperimen baru di laboratorium kecil pribadi di rumahnya. Ia sedang mengutak-atik sebuah mesin listrik yang dirancangnya sendiri. Adrian selalu penuh kerja keras dan penuh semangat ketika berurusan dengan listrik atau barang yang sedang dibuatnya, meskipun ia selalu tidak memperhatikan keselamatannya sendiri.

Tanpa ia sadari, hujan sangat deras mengguyur halaman rumahnya dan secara tiba-tiba ada petir yang menyambar di luar rumahnya tepat di depan mata Adrian. Seketika listrik di seluruh kota mati. Adrian merasa terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi, tetapi juga merasa gembira karena menurutnya eksperimennya kali ini tampak berhasil. Namun, yang tak disangka-sangka, petir tersebut ternyata tidak hanya mematikan aliran listrik di kota itu, tetapi juga mengalir ke dalam mesin yang sedang dikerjakan oleh Adrian.

Ketika Adrian menyentuh mesin itu, tubuhnya tiba-tiba tersengat oleh listrik yang dahsyat. Ia merasakan kejutan yang kuat melalui jari jemarinya, mengirimkan rasa sakit yang luar biasa ke seluruh tubuhnya. Adrian berteriak keras karna rasa sakit yang dideritanya, tetapi tidak ada seorang pun yang bisa mendengarnya karena pemadaman listrik di kota itu.

Ketika setrum dari mesinnya itu berhenti, Adrian tergeletak lemas di lantai. Ia merasa kelelahan dan pusing, namun dengan kesadaran yang masih ada, ia menyadari bahwa ia tidak dapat bergerak. Ia merasa seperti terjebak dalam tubuhnya sendiri, terpisah dari dunia luar. Dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Adrian mencoba berteriak minta tolong, tetapi mulutnya hanya bergetar tak ada satu pun suara yang keluar dari mulutnya itu. Ia menyadari bahwa ia tidak hanya kehilangan kemampuan bergerak, tetapi juga kemampuan berbicaranya. Ia merasa putus asa dan terisolasi akan kejadian yang menimpanya ini.

Hari-hari berlalu, dan Adrian masih terperangkap dalam tubuhnya yang lumpuh itu. Ia melihat orang berlalu-lalang di sekitarnya tanpa tahu keberadaan yang menimpanya. Ia merasa ter asingi dari dunia luar, terjebak dalam kegelapan tak terlihat.

Namun, di dalam dirinya, semangat Adrian masih menyala. Ia menolak untuk menyerah pada keadaan yang tak menguntungkan ini. Dengan penuh tekad dan semangat juang yang tinggi, ia mulai menjalankan eksperimen baru dalam pikirannya. Ia membayangkan dirinya bangkit dari keterbatasannya itu, dan mengembangkan kekuatan mental yang luar biasa.

Pada suatu hari, setelah berbulan-bulan terjebak di dalam kegelapan, terjadi sebuah keajaiban. Adrian merasakan kilatan energi melintas melalui tubuhnya. Tubuhnya mulai bergerak perlahan-lahan. Ia merasakan suaranya itu kembali dan dapat berbicara seperti semula. Adrian merasa kehidupannya itu kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun