Mohon tunggu...
Antaiwan Bowo Pranogyo
Antaiwan Bowo Pranogyo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi, Dosen STIE Indonesia Jakarta, Instruktur dan Konsultan di bidang SDM, Risk Manajemen dan Internal Audit

Seorang pembelajar dan pengajar, motto hidupnya: Memberi Value Added kepada masyarakat adalah kewajiban bukan hak.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menemukan Cahaya di Tengah Kegelapan: Perjalanan Seorang Profesional Muda Mengatasi Depresi di Dunia Kerja yang Kompetitif

3 April 2024   14:48 Diperbarui: 3 April 2024   14:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di kota besar yang sibuk, di antara gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, terdapat satu kisah yang menggugah hati. Ini adalah cerita tentang Lisa, seorang profesional muda yang berjuang melalui badai kehidupan di tengah kompetisi tanpa henti di dunia kerja.

Lisa, seorang wanita muda berusia 27 tahun, memiliki impian besar untuk mencapai kesuksesan dalam karirnya. Dia lulus dengan gelar magister di bidang manajemen bisnis dari universitas ternama dan memasuki dunia kerja dengan semangat yang berkobar-kobar.

Namun, seperti banyak profesional muda lainnya, Lisa menemukan dirinya terjebak dalam belitan tekanan dan ekspektasi yang tidak pernah berakhir. Dunia kerja yang kompetitif memaksanya untuk terus berpacu melampaui batasnya sendiri, mengorbankan waktu istirahat dan kesejahteraan pribadinya.

Setiap hari, Lisa terbangun dengan rasa cemas yang menghantui pikirannya. Dia merasa tertekan oleh tumpukan tugas yang menumpuk, target yang harus dicapai, dan persaingan yang ketat di antara rekan-rekannya. Rasanya seperti dia terperangkap dalam kegelapan yang tak terduga.

Puncaknya, Lisa mulai merasakan gejala depresi yang menghantui. Setiap langkah terasa begitu berat, dan senyum palsu yang dia paksa di tempat kerja hanya memperdalam kesendirian yang dia rasakan di dalam hatinya. Dia berusaha menyembunyikan perasaannya dari dunia luar, takut dianggap lemah oleh rekan-rekannya.

Namun, di tengah kegelapan yang menyelimuti hidupnya, ada satu cahaya kecil yang bersinar di kejauhan. Itu datang dari seorang teman lama, David, yang juga seorang profesional muda di bidang yang sama.

Suatu hari, saat Lisa tengah larut dalam kegelisahannya, David datang menemui Lisa di kantornya. Dia melihat ke dalam mata Lisa yang penuh dengan kesedihan, dan tanpa berkata banyak, dia menggandeng tangannya.

"Lisa, aku tahu kamu sedang berjuang," ucap David dengan lembut. "Aku juga pernah merasakan hal yang sama. Kita tidak harus melalui ini sendiri."

Lisa terkejut. Dia tidak pernah membayangkan bahwa seseorang akan memahami perjuangannya. Namun, melalui percakapan yang mendalam dengan David, Lisa mulai menyadari bahwa dia tidak sendiri.

David berbagi pengalaman pribadinya dengan Lisa, bagaimana dia juga pernah merasakan beban yang berat di dunia kerja dan bagaimana dia akhirnya menemukan cara untuk mengatasi depresi tersebut. Dia mendorong Lisa untuk mencari bantuan profesional dan tidak malu untuk berbagi perasaannya dengan orang-orang yang dia percayai.

Lisa awalnya ragu, tetapi akhirnya dia setuju untuk mencoba. Dia memulai terapi dengan seorang psikolog dan secara perlahan mulai memahami akar dari kecemasan dan depresi yang dia alami. Dia juga mulai mengambil langkah-langkah kecil untuk merawat dirinya sendiri, seperti berolahraga, meditasi, dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya di luar pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun