Mohon tunggu...
cak Arif setyawan
cak Arif setyawan Mohon Tunggu... guru

Menulis adalah senjata mematikan di dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Menunggu, Waktunya Terbang Lebih Jauh

23 Maret 2025   16:32 Diperbarui: 23 Maret 2025   16:42 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Qatar//qatar airways

Ayesha menatap langit senja yang mulai memerah di ufuk barat. Burung-burung kembali ke sarang mereka, tetapi pikirannya justru melayang jauh---ke tempat yang belum pernah ia capai. Impian menjadi pilot telah menghantui hari-harinya sejak ia berusia delapan tahun. Dunia seolah memanggilnya untuk terbang, bukan hanya di angkasa, tetapi juga melewati batas dirinya sendiri.
Hari ini adalah hari yang akan ia ingat sepanjang hidupnya. Ia telah lulus dari sekolah penerbangan dengan predikat terbaik. Seragam putih bersih yang dikenakannya tidak hanya menjadi simbol pencapaian, tetapi juga langkah pertama menuju impiannya. Namun, Ayesha tahu, ini baru permulaan. "Dunia tidak akan menungguku," gumamnya pelan, seolah berbicara pada angin yang bertiup lembut.

Ayesha berjalan ke landasan pacu. Pesawat kecil yang menjadi tempat latihan terakhirnya berdiri kokoh, menantang langit yang kini gelap. "Setiap penerbangan adalah sebuah perjalanan, bukan hanya di udara, tapi juga dalam diri kita," kata instruktur lamanya yang kini ada di benak Ayesha. Ia tersenyum, mengingat semua saat-saat sulit---kesalahan yang pernah ia lakukan, keraguan yang pernah menguasai dirinya, dan rasa takut yang pernah membelenggu.

Dengan langkah mantap, Ayesha memasuki kokpit. Tangannya menyentuh tuas kontrol, familiar tetapi penuh rasa tanggung jawab. Malam ini ia tidak hanya akan terbang, tetapi juga akan melampaui batas dirinya. Mesinnya mulai menggeram, dan pesawat perlahan-lahan bergerak di landasan.

Saat pesawat lepas landas, Ayesha merasakan dunia di bawahnya mengecil. Tapi di dalam dirinya, dunia baru terbuka lebar---luas, penuh tantangan, dan menjanjikan. Ia tahu bahwa di setiap perjalanan, ia tidak hanya akan belajar tentang angkasa, tetapi juga tentang hidup dan apa yang sebenarnya ia mampu lakukan.

"Dunia menunggu," kata Ayesha dengan percaya diri, menatap cakrawala yang kini dipenuhi bintang. "Dan aku siap terbang lebih jauh."

Langit malam menjadi saksi dari awal perjalanan Ayesha, seorang gadis yang tidak pernah berhenti bermimpi---dan lebih penting lagi, tidak pernah berhenti mencoba.

Semoga cerita ini membawa inspirasi!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun