Mohon tunggu...
Mochamad Anas
Mochamad Anas Mohon Tunggu... Freelancer - Creator

Pejalan Perjalanan Diperjalankan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pendakian Gunung Sumbing 3371 MDPL (Via Garung)

21 Maret 2024   20:15 Diperbarui: 21 Maret 2024   20:22 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Sindoro Dari Gunung Sumbing - @jagadmanas

Dalam setiap langkah, terpahatlah sebuah cerita. Di sini kami diundang untuk menghela nafas dalam keindahan, dan menghargai perjuangan. Selamat datang di Gunung Sumbing, sebuah simfoni keindahan dan tantangan, sebuah puisi yang terpahat dalam tiap detik perjalanan, dan sebuah kisah yang takkan pudar dalam ingatan.

Jembatan di Tol Jawa - @jagadmanas
Jembatan di Tol Jawa - @jagadmanas

BOGOR -- BASECAMP SUMBING VIA GARUNG (9,5 Jam)

Malam ini 1 Maret 2024 hujan menjadi peneman, tentang cerita yang akan terpahat di dalam ingatan. Hujan mengantarkan perjalanan ini ke Bogor, untuk menemui kawan-kawan yang akan berangkat bersama. Sesampainya di titik kumpul, barang yang dibawa harus dipindahkan dulu ke mobil satunya, karena kami akan melanjutkan perjalanan dengan 1 mobil berisikan 7 jiwa, untuk menjelajah bersama.

Setelah berkenalan dan merapikan barang, kami memutuskan untuk segera berangkat, karena perjalanan dari Bogor menuju Basecamp Pendakian Sumbing Via Garung, akan memakan waktu yang cukup lama. Namun tak lupa kami mampir ke rest area untuk sekadar mengganjal perut yang sedikit longgar, lalu melanjutkan perjalanan kembali.

Kami berangkat dari Bogor sekitar pukul 09:30 malam, lalu istirahat di Rest Area. Dan masih ada mungkin 4 jam lagi kami akan sampai di Basecamp Pendakian Gunung Sumbing Via Garung. Karena kami bersantai, sambil menikmati pemandangan Tol Jawa di malam hari.

Oiyaa, saat melewati Tol Jawa di malam hari, kamu bisa menikmati pemandangan jembatan yang indah. Jembatan yang mirip dengan Jembatan Ampera di Palembang, tapi versi mininya.

Saat matahari mulai menyapa, Gunung Sumbing sudah terhampar di cakrawala. Ia menambah jalannya pesona. Memang, sungguh pemandangan yang memanjakan mata sebelum mendekat ke Basecamp Pendakian Gunung Sumbing Via Garung.

Basecamp Gunung Sumbing Via Garung - @jagadmanas
Basecamp Gunung Sumbing Via Garung - @jagadmanas

BASECAMP SUMBING VIA GARUNG -- POS 1 MALIM (10-15 Menit Dengan Gojek)

2 Maret 2024, Sekitar pukul 07:00 pagi kami pun akhirnya tiba di Basecamp Pendakian Gunung Sumbing Via Garung. Cukup ramai hari ini. Mungkin karena memang ini adalah akhir pekan, jadinya banyak orang ingin menyegarkan rasanya setelah lelah bekerja.

Di area basecamp ini, Gunung Sindoro menatap kami dengan gagahnya. Cuaca bersahabat terpampang jelas darinya. Dan semoga dengan perjalanan kami juga. Di sini, kami segera mendaftar Simaksi. Buat kamu yang belum tahu, simaksi adalah Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi. Iyaa, gunung memang termasuk kawasan konservasi, yang kelestarian apapun didalamnya harus dilindungi.

Sambil melakukan pengisian formulir simaksi, kami juga melakukan pendataan barang yang dibawa. Karena apapun yang kami bawa naik, harus kembali dibawa turun, terlebih lagi itu sampah. Cukup saja menjadi sampah Masyarakat, jangan juga menjadi sampah gunung. Pendaftaran Simaksi ini hanya Rp 30.000 per orang. Kami juga mendapat peta dan pengantar tentang Gunung Sumbing dengan biaya lagi Rp 5.000. Dan karena kami membawa mobil, jadi ada biaya tambahan Rp 20.000 untuk parkir.

Sebelum memulai pendakian, kami mengisi perut dulu. Lumayan, buat tambah-tambahan tenaga. Di sekitar basecamp ini, ada beberapa warung yang siap buat kamu jelajahi menu makanannya. Dan tenang, di sini, harga masih setia pada kejujuran. Setelah selesai makan, kami pun siap untuk memulai pendakian

Karena uniknya di Gunung Sumbing ini adalah adanya ojek gunung. Jadi kami memutuskan untuk naik ojek gunung ke Pos 1. Lumayan, dengan 30 ribu, bisa menyingkat perjalanan menjadi kurang lebih 15 menit, dari yang awalnya sekitar 2 jam jika dilakukan dengan jalan kaki.

Kurang lebih pukul 09:30 pagi, kami naik ojek untuk ke Pos 1. Oyaa, naik ojek gunung ini, kita wajib duduk di bagian depan. Uhuy, momen langka, naik ojek bonus dipeluk sama abang ojeknya. Tapi bukan itu alasannya, ini untuk mencegah roda depan terangkat akibat beban yang berlebih. Tanjakan mendominasi, beban di depan untuk menjaga. Dengan ojek gunung, kami memulai perjalanan dengan semangat yang membara.

Perjalanan naik ojek menuju ke Pos 1 ini dijamin memuaskan. Selain senam jantung, nyawa pun terasa ikut tergerak. Namun dijamin aman, karena abang ojeknya sudah terlatih di trek ini. Seperti melibas tantangan, dengan keberanian yang menawan.

Pos 1 Malim - @jagadmanas
Pos 1 Malim - @jagadmanas

POS 1 MALIM -- POS 2 MBAON (2 Jam)

Sekitar pukul 10:00, kami pun memulai langkah dari Pos 1 menuju ke Pos 2. Di sini, jika kamu belum sempat sarapan, warung masih ada untukmu. Jadi kamu butuh, jangan ragu untuk singgah sebentar, sebelum melanjutkan perjalanan. Trek awal menuju Pos 2, dimulai dengan tanjakan panjang yang menantang. Persiapan menjadi kunci, terutama setelah sekian tahun tak mendaki. Namun, beruntungnya saya, telah sempat menjalani perjalanan kecil, meski hanya dua hari.

Pendakian kali ini, kami bertujuh, 2 diantaranya ini adalah pendakian pertamanya. Pertama mendaki langsung ke Gunung Sumbing, patut diacungi jempol mereka memang. Dan belum lama berjalan, salah seorang kawan sudah merasa tak nyaman. Inilah yang mengingatkan pentingnya persiapan. Salah satunya adalah buang hajat terlebih dahulu, agar nantinya tak perlu 'hajatan' di tengah perjalanan yang berliku.

Dari Pos 1 menuju Pos 2, sesekali terdengar deru motor yang melintas. Mereka adalah motor yang mengantar makanan ke warung-warung. Karena di Gunung Sumbing ini, keberadaan warung masih terasa hingga ke Camp 1.

Setelah berjalan puluhan menit, percabangan pun terlihat. Namun penunjuk arah tersedia, menjaga agar tidak tersesat. Sesuai petunjuk arah, kami pun mengambil jalur kanan. Walau jalurnya tetap menanjak, Langkah masih tetap membara.

Di sini, kawan saya yang tadi merasa tak nyaman, perutnya akhirnya memberontak, meminta istirahat sebentar. Memang, tak lama dari selesai sarapan di basecamp, kami langsung naik ojek ke Pos 1. Mungkin sarapan yang tadi belum sampai turun ke perut, jadinya sekarang naik lagi.

Setelah kawan saya merasa enakan, kami melanjutkan perjalanan. Namun belum lama berjalan, mual menghampiri, bahkan muntah pun terjadi. Meskipun saya menawarkan untuk beristirahat, dia tetap mencoba untuk tetap melangkah. Untungnya, seorang ojek lewat dan menawarkan bantuan. Dengan 30 ribu, carrier kawan saya yang tadi sakit perut sampai Pos 2 tanpa ragu. Jadinya kawan saya mau. Karena dengan perut yang memberontak, jadi tidak kuat membawa barang-barang yang berat. Tak berlangsung lama kemudian, kawan saya belok arah, dan rebahan pun terjadilah. Memang, kalau perut sudah bergejolak, setiap Langkah akan terasa begitu berat.

Setelah cukup istirahat, kami melanjutkan perjalanan. Dan akhirnya sampai di Jembatan 1. Di sepanjang perjalanan, sesekali kami berjumpa dengan pendaki lain. Karena ini adalah akhir pekan, pasti akan banyak pendaki lain yang kami temui di sepanjang perjalanan. Di jembatan 2 terdapat aliran air dingin yang begitu segar, kali aja kamu butuh mendinginkan perasaanmu. Setelah melewati Jembatan 2, kami berjalan lagi. Dan akhirnya kami sampai di Pos 2.

Pos 2 Mbaon - @jagadmanas
Pos 2 Mbaon - @jagadmanas

POS 2 MBAON -- PENGKOLAN 9 (2 Jam)

Kami sampai di Pos 2 sekitar pukul 12:00 siang. Setelah istirahat yang cukup, sekitar pukul 13:10 kami melanjutkan perjalanan. Tujuan kami selanjutnya adalah Pengkolan 9. Dari Pos 2, trek yang dilalui memang penuh dengan tanjakan. Trek ini bukan hanya menantang, tapi juga merupakan trek terpanjang di Pendakian Gunung Sumbing Via Garung. Jadi pastinya setiap Langkah, akan sangat menguras tenaga.

Gokil memang trek dari Pos 2 menuju Pengkolan 9 ini, setiap kelokan adalah tanjakan. Oyaa, di sini kamu akan menemui kelok yang berjumlah 9 untuk menuju Pengkolan 9, itulah kenapa pos berikutnya dinamakan Pengkolan 9.

Saat kami sampai di kelok 7, hujan gerimis menjadi deras. Sederas tekad yang masih bulat. Dan karena hujan semakin deras, kami akhirnya beristirahat cukup lama di Pengkolan 9.

Pengkolan 9 - @jagadmanas
Pengkolan 9 - @jagadmanas

PENGKOLAN 9 -- POS 3 SEBOGO (2 Jam)

Kami sampai di pengkolan 9 sekitar pukul 14:00. Hujan yang menjadi semakin deras, membuat langkah kami terhenti. Kami sadar akan kondisi trek yang curam. Ditambah dengan hujan deras, memperbesar risiko bahaya jika kami terus melanjutkan.

Setelah hujan mereda, kami kembali melanjutkan perjalanan sekitar Pukul 15:00 untuk menuju Pos 3. Saat ini kami harus hati-hati, karena hujan yang deras, membuat trek menjadi sangat licin saat dilalui.

Di trek menuju Pos 3 kami sempat bertemu rombongan yang salah satu timnya terlihat lemah, kami diingatkan agar tidak terburu-buru dalam melangkah. Trek yang licin setelah hujan, memang butuh kewaspadaaan.

Trek dari Pos 2, melewati pengkolan 9, menuju Camp 1 memang luar biasa. Sangat sedikit sekali bonusnya. Maka wajar, jika berjumpa pendaki lainnya yang sedang memulihkan tenaga. Kami pun beristirahat juga akhirnya. 

Hujan akhirnya kembali turun membasahi langkah.  Kami pun mengeluarkan jas hujan dari tas, melindungi diri dari guyuran air yang semakin deras. Kami melanjutkan perjalanan dan berharap bisa sampai Camp 1 sebelum senja tiba. Sebelum hujan Kembali turun, dan menghalangi langkah.

Pos 3 Sebogo - @jagadmanas
Pos 3 Sebogo - @jagadmanas

POS 3 SEBOGO -- CAMP 1 (10-15 Menit)

Kami pun tiba di Pos 3 sekitar pukul 17:00. Hanya kurang lebih 15 menit lagi. Kami akan tiba di Camp 1, tempat kami akan beristirahat mendirikan tenda. Kami melanjutkan lagi perjalanan tanpa beristirahat. Tubuh yang lelah menjadi semangat saat tahu Camp 1 sudah begitu dekat.

Setelah melewati tanjakan yang cukup curam, benar saja, Camp 1 sudah terlihat di depan mata. Sesampainya di Camp 1, saya bergegas mencari posisi tim yang seharusnya sudah lebih dulu sampai dan mendirikan tenda. Namun, karena masih ada satu orang yang tertinggal, saya memilih untuk singgah di warung sambil menunggunya. Setelah beberapa saat menunggu, kawan saya yang tertinggal pun tiba. Tanpa banyak kata, kami bergegas mendirikan tenda. Lalu makan malam, dan berisitirahat untuk mempersiapkan diri, menuju puncak pukul 03:00 pagi esok dini hari.

Camp 1 - @jagadmanas
Camp 1 - @jagadmanas

CAMP 1 -- PUNCAK KEKAWAH

Pukul 03:00, kami bangun saat bulan masih melingkupi malam. Setelah mengisi perut secukupnya, kami pun memulai langkah. Kami tidak sendiri, masih banyak pendaki lainnya, yang juga baru memulai langkahnya.

Untuk sampai Puncak Kekawah, diperlukan waktu sekitar 3 jam melangkah. Dalam gelapnya malam dan udara dingin yang menyergap, kami melangkah dengan penuh tekad. Saat embun sudah mulai bersahaja, dan langit indah dengan birunya, pagi menjadi begitu indah. Angin pun begitu mesra, membelai kami dengan cinta. Dan di lebarnya semesta, tampak Sindoro yang begitu megah.

Sebelum mencapai Puncak Kekawah, kami terlebih dulu melewati Batu Belah. Sebuah batu yang menjadi pertanda, bahwa tujuan pertama summit ini sudah dekat. Dan di sinilah jantung begitu berdebar, penantian yang ditunggu akhirnya segera terbayar. Ini adalah jalan terakhir menuju Puncak Kekawah, tujuan kami yang pertama.

Puncak Kekawah - @jagadmanas
Puncak Kekawah - @jagadmanas

PUNCAK KEKAWAH -- PUNCAK SEJATI (10 Menit)

Sekitar pukul 06:30, kami akhirnya dapat melihat matahari pagi ini untuk pertama kalinya. Dan di sinilah Puncak Kekawah berada.

Puncak Kekawah Gunung Sumbing pagi ini begitu ramai. Namun di antara keramaian, hati seseorang bisa saja merasa sepi. Puncak sejati sudah begitu dekat dari Puncak Kekawah, begitu menggoda untuk segera memeluknya. Langkah kami pun berlanjut, menuju Puncak Sejati agar hati tidak kusut.

Menuju Puncak Sejati, kami harus melewati tebing yang curam. Mendaki dengan seutas tambang yang tegang membentang. Meski sudah dalam dekapan, namun harus antri dalam barisan. Menuju yang Sejati, memang harus hati-hati. Salah langkah, bisa beda dunia. Memang begitulah adanya kondisi trek menuju Puncak Sejati ini.

Persiapan Turun Ke Basecamp Garung - @jagadmanas
Persiapan Turun Ke Basecamp Garung - @jagadmanas

PUNCAK SEJATI - CAMP 1 - BASECAMP GARUNG

Kami hari ini hanya menggapai 2 puncak saja di Gunung Sumbing. Puncak Rajawali sengaja tidak kami datangi, agar kelak ada alasan lagi untuk datang ke Gunung Sumbing. Hehee

Setelah berlama-lama di Puncak Sejati, sekitar Pukul 09:00 kami memutuskan untuk turun ke Camp 1. Dari Puncak Sejati sampai Camp 1 dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Dan setelah sampai di Camp 1 kami memasak sejenak kemudian merapikan tenda dan turun ke Basecamp garung. Dari Camp 1 menuju Basecamp Garung, waktu yang dibutukan sekitar 3 jam saja.

Dalam detik-detik terakhir pendakian, kami disuguhi dengan hembusan angin yang menenangkan, dan pemandangan yang menakjubkan, mengingatkan akan betapa indahnya sebuah perjalanan. Namun, keindahan sesungguhnya bukan hanya terletak pada puncak yang telah dicapai, melainkan pada keberanian yang ditunjukkan, dan pengalaman yang telah dikumpulkan sepanjang jalan.

Dengan hati yang penuh syukur, dan semangat yang tak terpadamkan, kami mengucapkan selamat tinggal pada Gunung Sumbing, tetapi tidak pada keajaiban, dan inspirasi yang telah kita temukan.

Sampai bertemu lagi di puncak-puncak yang lain, di perjalanan-perjalanan lain yang memanggil.

Untuk kamu yang ingin melihat Pendakian Ke Gunung Sumbing Via Garung ini, ada juga versi videonya. Silahkan tonton pada video di bawah ini :


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun