Tugas Artikel Mata Kuliah Ekonomi Makro
Disusun Oleh : Moch Abrar
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Palangkaraya
Tak terasa sudah hampir dua tahun yang lalu pandemi Covid-19 melanda Negara Indonesia, segala perhatian, energi dan sumber daya kita(APBN) hanya berfokus kepada upaya penanganan pandemi, perlindungan terhadap seluruh masyarakat dan penyelamatan dunia usaha.Â
Pada tahun pertama saat pandemi Covid-19 pemerintah mengambil langkah-langkah yang sigap seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN), untuk menangani krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.Â
Berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah agar dapat memperkuat dan memulihkan kembali ekonomi nasional Indonesia dan ini terbukti efektif pada awal tahun kedua dalam upaya penanganan pandemi, melindungi seluruh masyarakat dan memberikan dukungan pada pemulihan dunia usaha.
Pada awal tahun 2022, Negara Indonesia menjadi salah satu Negara yang dianggap berhasil dalam upaya menangani pandemi. Angka rata-rata kasus pandemi Covid-19 menurun secara drastis dibawah 1000 perhari sejak pada bulan November hingga pada awal tahun ini.Â
Presentase kasus positif dari jumlah sampel hasil test antigen/PCR juga sangat rendah, yaitu berada pada 02%. Begitu juga dengan angka kematian yang menurun secara drastis. Sejak 15 Desember yang lalu kasus Omicron di Indonesia juga belum mengalami kenaikan yang drastis. Masyarakat tetap diharapkan mematuhi protokol kesehatan upaya penangan kasus pandemi ini.
Indonesia menjadi salah satu dari Negara lain yang ekonominya sudah kembali ke level prapandemi,karena penguatan sektor utama penyumbang PDB yaitu industri  pengolahan, perdagangan, pertambangan, kontruksi, pertanian. Ekspor yang tumbuh tinggi mendorong produksi nasional.Â
Aktivitas sektor riil yang menguat  pada kinerja pendapatan negara. Dan dampak langsung ke masyarakat yaitu meningkatnya penyerapan kerja (2,6 juta lapangan kerja di tahun 2021) sehingga tingkat pengangguran menurun secara drastis yang menyebabkan tingkat kemiskinan menurun yang awalnya 27,55 di 2020 hingga 26,50 juta ditahun 2021.