Mohon tunggu...
Moch RizkiAbitama
Moch RizkiAbitama Mohon Tunggu... Lainnya - akun pubikasi PMM kelompok 60

akun digunakan sebagai media publikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMKM yang Ada di Desa Mlati Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri

16 April 2021   12:29 Diperbarui: 16 April 2021   13:21 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UMKM merupakan suatu usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha yang telah menenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan No. 20 Tahun 2008. UMKM sendiri terdapat beberapa kriteria, diantaranya adalah usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.

Di Kota Kediri, tahu kuning menjadi salah satu ikon yang sangat terkenal sampai pada luar Kediri, dengan begitu jika dihubungkan dengan UMKM yang ada maka Desa Mlati merupakan salah satu desa yang memiliki UMKM tahu kuning yang sudah sangat terkenal.

Pada kesempatan kali ini, tepatnya hari ke 10  kami dari kelompok 60 PMM UMM kembali melakukan kegiatan yang bersinggungan dengan masyarakat sekitar Desa Mlati. Kegiatan yang kami ambil pada kali ini adalah yang berhubungan dengan UMKM yang sangat khas dengan ikon Kota Kediri, yaitu tahu kuning.

dokpri
dokpri
Dikesempatan kali ini kelompok 60 PMM UMM mengunjungi salah satu UMKM yang bergerak dibidang pangan khususnya oleh-oleh yaitu tahu kuning, namun sangat disayangkan karena menurut penuturan dari pemilik UMKM sendiri pada masa pandemi ini sangatlah susah dalam memasarkan dagangannya, hal ini disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat terhadap tahu kuning, faktor lain yang menjadi permasalahan adalah banyaknya toko oleh-oleh yang mengurangi jumlah pesanan tahu kuning.

Menurut Bapak Bahrudin selaku pemilik UMKM tahu kuning DTT tersebut mengatakan bahwa omset dan pesanan menurun drastis sekitar 80% akibat pandemi covid-19 sehingga dirinya harus mengurangi bahkan menghilangkan 10 pekerja yang ada pada UMKMnya. Selain itu Pak Bahrudin juga menjelaskan bahwa pembuatan tahu kuning pada masa pandemi seperti saat ini hanyalah tergantung pada pesanan yang dilakukan oleh pembeli ataupun toko oleh-oleh, karena tahu kuning miliknya tidak memakai bahan pengawet maka hanya dengan porsi tertentu dan jika ada pesanan saja barulah dirinya melakukan pengolahan tahu  kuning. Bukan hanya itu UMKM yang dimiliki oleh Pak Bahrudin ini telah 6 tahun berdiri dengan produksinya sendiri.

Maka dari itu diharapkan pendemi covid-19 ini segera berlalu agar kehidupan UMKM di Desa Mlati dapat berjalan dengan normal seperti sebelum adanya covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun