Mohon tunggu...
Monda Nurrachma
Monda Nurrachma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa baru SV IPB jurusan akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19

31 Juli 2021   22:19 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 muncul pertama kali di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020. Awal mula virus tersebut diduga berasal dari Wuhan, Cina. Virus ini menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah di setiap negara serta menjadi topik utama bagi WHO. Penanganan covid-19 merupakan tantangan besar bagi Indonesia.

Corona Virus Disease 2019 atau covid-19 muncul dengan membawa wabah serta menimbulkan berbagai masalah dalam berbagai aspek. Segala cara telah dilakukan agar covid-19 segera usai di Indonesia. Dampak virus covid-19 tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga berpengaruh terhadap perekonomian dunia secara global. Selain itu, virus ini juga berdampak ke berbagai aspek lainnya. Contohnya, yaitu dalam aspek kehidupan sosial. Tidak hanya itu, dunia pendidikan juga terkena dampak dari covid-19.

Semakin meningkatnya angka kenaikan penderita covid-19. Pemerintah harus lebih tegas dan memperhatikan dunia pendidikan. Mengingat pentingnya pendidikan yang merupakan cikal bangsa suatu bangsa yang lebih maju. Pemerintah memberlakukan kebijakan physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara mendadak. 

Sehingga membuat pelajar, pengajar, dan orang tua belum dapat beradaptasi.  Dalam bidang pendidikan, seperti yang kita rasakan hingga saat ini, pelajar atau mahasiswa hingga tenaga pendidik melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar secara daring (Pembelajaran dalam jaringan). Maka dari itu, sarana penunjang pun harus dimiliki agar kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan dengan lancar. Contohnya, yaitu gawai, laptop, kuota internet, dan sebagainya.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring memanfaatkan beberapa media. Misalnya, google meet, zoom, dan jenis media pembelajaran lainnya. Pembelajaran secara daring dimulai dari jenjang pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Selama KBM di rumah, para guru maupun dosen menuntut para siswa dan mahasiswa untuk lebih kreatif dan mandiri. 

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya berbagai penugasan yang diberikan dalam bentuk video, poster, konten, animasi, essai dan ide kreatif lainnya. Setelah itu pengumpulan tugas dilakukan sesuai dengan kebijakan setiap sekolah ataupun kampus.

Selama KBM di rumah, tentunya banyak dampak positif serta dampak negatif yang dirasakan. Contoh dampak positifnya, seperti yang disebutkan sebelumnya, para siswa dan mahasiswa menjadi lebih kreatif dan mandiri dengan berbagai bentuk tugas yang diberikan. 

Selain itu, dengan KBM di rumah ini, banyak manfaat yang dapat diambil oleh siswa, mahasiswa, dan sebagainya dengan dapat mengikuti berbagai kelas atau pelatihan online yang diselenggarakan oleh berbagai pihak. 

Dengan begitu, siswa dan mahasiswa memiliki skill baru sesuai dengan pelatihan yang diambil dan dapat terus produktif dengan memanfaatkan pelatihan-pelatihan tersebut. Dampak positif selanjutnya, dengan adanya KBM di rumah, orang tua dapat menerapkan internet sehat kepada anaknya dengan mengawasi anak-anaknya ketika sedang KBM maupun ketika sedang bermain dengan gawainya.

Selain dampak positif yang disebutkan tadi, terdapat pula dampak negatif yang dirasakan. Contohnya, terpengaruhnya perkembangan dan mental dari para siswa karena tidak dapat berinteraksi langsung dengan guru dan teman-teman sebayanya. Begitu juga dengan anak-anak lainnya yang kesusahan dalam menerima pembelajaran. Hal tersebut tentunya menjadi kendala bagi mereka saat kegiatan belajar mengajar berlansung (KBM) di rumah. 

Selain itu, dampak negatif selanjutnya terletak pada kelemahan jaringan internet di Indonesia serta tidak meratanya akses jaringan internet di wilayah-wilayah pelosok. Tidak hanya itu, keterbatasan terhadap sarana penunjang KBM juga menghambat pembelajaran secara daring seperti ketidakpunyaan terhadap laptop, gawai, dan kuota internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun