Mohon tunggu...
M Naufal Hibatillah
M Naufal Hibatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keris, Pusaka Nusantara untuk Perekonomian Indonesia

8 Juni 2022   14:05 Diperbarui: 9 Juni 2022   09:13 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan perekonomian Indonesia pasca Covid saat ini sedang meningkat pesat. Selain itu Sandiaga Uno yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sedang berupaya mengembangkan program ADWI atau Anugerah Desa Wisata. Dimana program ini merupakan program pengembangan kabupaten atau kota di Indonesia yang diwuudkan melalui terbentuknya desa wisata yang kreatif dan mandiri. Program ini menimbulkan antusiasme dari masyarakat di berbagai daerah, mereka berupaya bangkit untuk menggali dan memperkenalkan pariwisata serta kearifan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah. Bukan hanya memperkenalkan potensi saja melainkan juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya melalui pengembangan UMKM. Program ADWI memiliki 7 aspek penilaian yakni daya tarik pengunjung, digital kreatif, homestay, souvenir, toilet umum, kelembagaan desa dan fasilitas CHSE. Dari 3.419 desa wisata, terpilih 50 desa wisata unggulan. Salah satu kabupaten yang tergabung dalam program ini adalah Kabupaten Sumenep.

Sumenep sebagai Kota keris telah dikukuhkan oleh UNESCO. Desa aing tong-tong yang berada di Kabupaten Sumenep merupakan salah satu penerima Anugerah desa wisata. Dimana para mpu memiliki keahlian membuat keris yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyangnya. Oleh karenanya di desa ini terdapat hampir 500 mpu keris. Di desa ini juga bisa dilihat bagaimana tata cara pembuatan keris mulai dari pemilihan besi, penempaan, pembentukan, ukir besi, dan pembuatan sarung keris. Keris yang dihasilkan di Aeng Tong-Tong ini telah banyak diekspor ke luar negeri. Tentunya hal ini sangat menarik karena keris merupakan bentuk budaya asli Indonesia zaman dahulu para nenek moyang menggunakan keris sebagai senjata. Bahkan sandiaga Uno akan menjadikan keris dari Desa Aeng Tong Tong sebagai souvenir untuk perhelatan akbar g20yang akan diadakan pada tahun ini.

Keris sendiri telah dikenal sejak abad ke-6. Di mana keris merupakan senjata pusaka yang biasa digunakan pada masa itu. Keris adalah suatu benda seni yang ditempa, diukir, dipahat, dibentuk, serta merupakan perlambangan. Dalam perkembangannya di Indonesia pembuatan keris selalu berkaitan dengan hal-hal mistis dan mantra. Bahan baku pembuatan keris sendiri ialah besi, baja, dan juga pamor. Di sisi lain keris sendiri juga dianggap sebagai sebuah senjata dan pusaka yang memiliki fungsi dan daya tarik tersendiri.

Keris yang merupakan budaya dan warisan nusantara, saat ini dapat memberikan nilai jual yang tinggi sehingga meningkatkan perkembangan perekonomian di Indonesia. Saat ini budaya tidak hanya menjadi suatu hal yang dapat kita lihat dan kita lestarikan, namun juga dapat kita kembangkan. Tentu saja dengan adanya hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat khususnya para pengrajin keris. Oleh karena itu bukan hanya pemerintah saja yang harus mengembangkan dan mempromosikan budaya Indonesia. Kita sebagai mahasiswa juga harus mampu untuk ikut mem-branding dan membawa budaya kita ke taraf internasional. Jadi kita tidak hanya melestarikannya saja namun juga berupaya untuk terus menjaga nilai-nilai dan budaya bangsa. Karena nantinya pariwisata dan budaya akan menjadi bisnis yang memiliki keberlanjutan dan memberikan dampak nyata terhadap kenaikan perekonomian Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun