Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kegagalan Itu "Penting" sebagai Tanda Kita Pernah Mencoba

25 Oktober 2019   02:29 Diperbarui: 25 Oktober 2019   02:43 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjelang pagi, tepat pukul 02:00 WIB dini hari aku menulis, minggu ini aku sangat sibuk, mungkin tidak produktif karena melakukan pekerjaan dengan ekstra multitasking, dari mulai Programming, Strategi, Marketing, Managing dalam waktu yang nyaris ekstrem bersamaan.

Semua itu membuatku tidak punya gairah untuk membaca dan menulis, namun syukurlah ini sudah di akhir minggu dan aku baru saja menghabiskan beberapa lembar buku bisnisku, dan menulis beberapa kalimat (akan) disini.

Aku selalu berpikir bahwa kegagalan itu proses, emm...maksut saya bukan gagal tapi ini sebuah keberhasilan yang belum tercapai, ahaa...dan itu menandakan bahwa semua hal yang kita lalui adalah sebuah proses belajar, termasuk dalam urusan bisnis dan perusahaan.

Sudah berminggu-minggu dengan urusan yang intinya adalah "membantu perusahaan untuk survive" dan meningkatkan perusahaan dari sisi brand, profit hingga semua aspek dengan digital dan inovasi, semua hal yang berurusan dengan teknis mungkin hampir OK, namun sepertinya aku punya tantangan lain, yaitu bagaimana menghubungkan semua titik titik visi dalam satu kesatuan agar satu sama lainnya bisa tercapai. (itu tidak mudah)

Kali ini aku bukan lagi seorang tukang ketik kode (developer) tapi lebih lagi aku merangkat sebagai pemasar internet (digital marketing) yang membantu memikirkan bagaimana penjualan produk ini tercipta untuk menghasilkan profit untuk perusahaan.

O iya, tidak hanya itu tapi ditambah lagi membuat sebuah produk baru sebuah saja (NPD / NEW PRODUCT DEVELOPMENT) itu mirip seperti inovasi yang dilakukan untuk perusahaan untuk menghasilkan suatu lini bisnis baru / produk baru yang mana bisa menambah nilai jual perusahaan bisa dari sisi brand ataupun sisi profit, entah apapun itu yang terpenting adalah mengembangkan sesuatu yang belum pernah dilakukan diperusahaan untuk menarik simpati para calon segment bisnis.

Tak hanya itu, akupun ikut memikirkan dan bertanggungjawab agar sebuah project bisa berjalan dengan baik sesuai dengan idea, planning dan eksekusinya, ya memastikan semua hal tercapai dengan baik dari sisi teknis, koordinasi hingga kepada team... haa, itu sangat melelahkan.

Pekerjaan itu adalah pekerjaan yang paling ekstream mungkin yang pernah saya lakukan, namun karena semua it atas dasar suka dengan apa yang dilakukan ya lanjut saja, namun terlepas dari situ tentu semua itu harus diukur dengan baik bagaimana progress start hingga end nya, agar semua upaya juga bisa di evaluasi.

Kebetulan aku menggunakan Google Design Sprint, ya metode yang lagi kekinian untuk mengukut project dengan durasi dan kebutuhan ekstream, digital dan cepat. saya suka itu, namun tantangannya adalah bagaimana membawa organisasi konvensional ke digital dengan waktu singkat? wohooo

Yap, semua telah terjadi, beberapa hasil sprint menyatakan target mengalami kemunduran ternyata, karena suatu hal yaitu handling project team yang kurang ontime, alhasil perlu backup sana sini, ya meskipun pada akhirnya semua bisa tercapai dengan baik, namun sprint kali ini aku nyatakan kurang tercapai dan sedikit kecewa. meskipun begitu kami tidak gagal sebenarnya, kami menyelesaikannya dengan baik waktunyapun cepat, hanya saja lebih lambat dari prediksi itu saja. (bukan pembelaan)

Dari semua hal diatas, sprint selama 3 bulan kami lakukan, dan kami menemukan suatu hal tentang upaya kami ini, bahwa: jika kita mencoba terus, pasti kita juga akan bisa melaluinya, sedangkan kegagalan itu adalah sebuah proses, proses belajar yang menandakan bahwa kita sedang mencoba dan belajar, jadi jika kita sedang gagal ditengah jalan, coba lagi sampai semua hal itu berhasil sesuai dengan yang kita ingin capai.

Terkadang kita mungkin malu untuk mengakui sebuah kegagalan, karena biar dikira kita pintar, tidak pernah cengeng, padahal semua orang-orang yang berhasil pasti melalui kegagalan terlebih dulu kan? atau jangan-jangan mereka yang sudah berhasil itu, memang belum pernah mencoba sesuatu? sehingga mereka biasa-biasa saja? entahlah...

Tapi, apapun prosesnya, harus kita syukuri,,alhamdulillah...kita pernah merasakan kegagalan, tandanya kita termasuk orang yang berusaha belajar dan terus mencoba.

Salam, technopreneur!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun