Sehari semenjak penyerangan yang dilakukan oleh kerajaan Dungra terhadapkerajaan Tavia. Tibalah seorang panglima kerajaan Tavia dirumahnya denganmembawa orang yang sedang terluka parah.
“Ranza,,, Ranza,, cepat bukakan aku pintu,” Teriak seorang panglimakepada istrinya
“Iya baik, siapa yang kau bawaini suamiku ? dan mengapa ia tampaknya terluka parah” Jawab Ranza sambilterheran melihat El yang dibawa oleh suaminya.
“Aku pun tidak yakin siapa dia, tetapi sepertinya ia masih bagian darikeluarga kerajaan Tavia. Tolong kamu rawat lukanya” Balas panglima tersebut.
“Kamu bawa saja ia ke dalam nanti akan aku obati lukanya,”
Dalam kondisinya yang tidak sadarkan diri, El mendengar suara yang sudahlama tidak ia dengar. Suara itu telah lama hilang dari kehidupan El.
“Nak, ini aku ayahmu, dengarkanlah aku” Ayah El berkata
“Ayah ?” El bertanya dalam penasaran
“Ada yang ingin ayah sampaikanpada mu,” Ayah El menjawab
“Apa itu ayah,” Tanya El
“Ibumu sebenarnya masih hidup, ia tinggal di sebuah desa. Desa tersebutbernama Desa Sarebo terletak di sisi utara kerajaan Tavia.” Jawab Ayah El