Mohon tunggu...
Worklife

Meningkatkan Kinerja dengan Membangun Komitmen Karyawan

12 Maret 2019   06:06 Diperbarui: 12 Maret 2019   06:16 4424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, (Mangkunegara 2005). 

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan yang merupakan hal sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. 

Sedangkan pengertian dari manajemen kinerja adalah proses berkelanjutan yang mengidentifikasi, mengukur, mengembangkan kinerja individu dan kelompok (tim), serta menyelaraskannya dengan tujuan strategis organisasi (Aguinis 2007).

Karyawan yang baik adalah karyawan yang memiliki disiplin dan kemampuan dalam menjalani pekerjaan yang diberikan, memiliki IQ yang baik sehingga mudah mencapai kinerja yang baik dan termotivasi untuk melakukan sesuatu terhadap organisasinya. 

Sedangkan karyawan dengan kinerja rendah adalah karyawan yang dianggap tidak memiliki kemampuan dan kondisi dalam diri untuk menggerakkan individu tersebut menjadi lebih baik, tidak mampu menerima nilai-nilai dan kesesuaian preferensi yang diinginkan dari pekerjaan dan orang-orang dalam organisasi (Hanum 2013).

Pada perusahaan tentu tidak semua karyawannya memiliki kinerja yang baik, pasti ada pula karyawan yang menunjukkan kinerja yang buruk. 


Biasanya ditunjukkan dengan kurangnya semangat bekerja pada karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan, ketidakdisplinan dalam bekerja yaitu tidak memperhatikan jam masuk kantor, menggunakan jam istirahat dengan seenaknya, melakukan beberapa pekerjaan masih harus diawasi dan tidak mampu bekerja sama dengan baik dengan sesama karyawan maupun atasan. 

Hal tersebut merupakan suatu masalah yang terkait dengan kinerja karyawan yang dialami oleh perusahaan dan jika dibiarkan maka akan berdampak pada organisasi yaitu produktivitas dari karyawan yang berada di dalam organisasi tersebut. 

Dan ini menjadi acuan penting bagi pihak-pihak yang berkaitan seperti HRD agar lebih memerhatikan kinerja dari karyawannya karena termasuk faktor penting dalam peningkatan kualitas dari organisasi. 

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja karyawan seperti kemampuan individu, pendidikan, keterampilan, kompensasi, motivasi, lingkungan kerja serta komitmen pada organisasi.

Perusahasan tidak akan mampu melakukan kekuatan internalnya dari sisi SDM jika karyawan yang ada memiliki komitmen yang rendah. Konsep komitmen menjadi semakin sulit diaplikasikan mengingat banyak perusahaan menggunakan sistem kontrak kepada karyawannya karena komitmen merupakan keterikatan seorang individu dengan organisasinya, maka cukup sulit mengharapkan komitmen yang kuat dalam kondisi ini. 

Komitmen merupakan sebuah keadaan psikologis yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi, dan memiliki implikasi terhadap keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan keanggotaan dalam organisasi (Meyer & Allen 1993). 

Dalam berorganisasi, komitmen dapat terbentuk karena adanya beberapa faktor yaitu karakter pribadi individu, karakter organisasi, dan pengalaman selama berorganisasi. 

Komitmen dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif. Komitmen afektif yaitu komitmen yang berhubungan dengan emosional, passion atau sesuatu hal yang kita suka. 

Selain itu, komitmen berkelanjutan berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi yang dilakukan ketika kita ada kebutuhan khusus dalam melakukannya. Lalu ada komitmen normatif yaitu menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi.

Gary Dessler (dalam Sopiah, 2008) menjelaskan beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangun komitmen karyawan dalam organisasi, yaitu :

Make it Charismatic : Jadikan visi dan misi organisasi sebagai sesuatu yang karismatik, sesuatu yang dijadikan pijakan, dasar bagi setiap karyawan dalam berperilaku dan bertindak

Build the tradition : Segala sesuatu yang baik di organisasi jadikanlah sebagai suatu tradisi yang secara terus menerus dipelihara, dijaga oleh generasi berikutnya

Have comprehensive grievance procedures : Bila ada keluhan atau complain dari pihak luar ataupun internal organisasi, maka organisasi harus memiliki prosedur untuk mengatasi keluhan tersebut secara menyeluruh

Provide extensive two-way communication : Jalinlah komunikasi dua arah di organisasi tanpa memandang rendah bawahan

Create a sense of community : Jadikan semua unsur dalam organisasi sebagai suatu komunitas dimana didalamnya ada nilai-nilai kebersamaan, rasa memiliki, kerjasama, berbagi dan lainnya

Build value-based homogeneity : Membangun nilai-nilai yang didasarkan adanya kesamaan. Setiap anggota organisasi memiliki kesempatan yang sama, misalnya untuk promosi maka dasar yang digunakan untuk promosi adalah kemampuan, minat, motivasi, kinerja tanpa ada diskriminasi

Share and share a-like : Sebaiknya organisasi membuat kebijakan dimana antara karyawan level bawah sampai yang paling atas tidak terlalu berbeda atau mencolok dalam kompensasi yang diterima, gaya hidup, penampilan fisik, dan lainnya

Emphasize brainraising, cross-utilization, and teamwork : Organisasi sebagai suatu komuniti harus bekerja sama, saling berbagi, saling memberi manfaat dan memberikan kesempatan yang sama pada anggota organisasi

Get together : Mengadakan acara-acara yang melibatkan semua anggota organisasi sehingga kebersamaan bisa saling terjalin. Misalnya, sekali---kali produksi dihentikan, dan semua karyawan terlibat dalam even rekreasi bersama keluarga, pertandingan olahraga, seni, dll

Support Employee development : Hasil studi menunjukkan bahwa karyawan akan lebih memiliki komitmen terhadap organisasi bila organisasi memperhatikan perkembangan karir karyawan dalam jangka panjang

Komitmen merupakan faktor penting yang harus ditumbuhkan pada seseorang karena dapat memengaruhi kinerjanya. Terdapat hubungan yang positif antara komitmen dengan kinerja karyawan karena semakin tinggi komitmen yang ada pada individu, maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh individu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun