Komitmen merupakan sebuah keadaan psikologis yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi, dan memiliki implikasi terhadap keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan keanggotaan dalam organisasi (Meyer & Allen 1993).Â
Dalam berorganisasi, komitmen dapat terbentuk karena adanya beberapa faktor yaitu karakter pribadi individu, karakter organisasi, dan pengalaman selama berorganisasi.Â
Komitmen dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif. Komitmen afektif yaitu komitmen yang berhubungan dengan emosional, passion atau sesuatu hal yang kita suka.Â
Selain itu, komitmen berkelanjutan berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi yang dilakukan ketika kita ada kebutuhan khusus dalam melakukannya. Lalu ada komitmen normatif yaitu menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi.
Gary Dessler (dalam Sopiah, 2008) menjelaskan beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangun komitmen karyawan dalam organisasi, yaitu :
Make it Charismatic : Jadikan visi dan misi organisasi sebagai sesuatu yang karismatik, sesuatu yang dijadikan pijakan, dasar bagi setiap karyawan dalam berperilaku dan bertindak
Build the tradition : Segala sesuatu yang baik di organisasi jadikanlah sebagai suatu tradisi yang secara terus menerus dipelihara, dijaga oleh generasi berikutnya
Have comprehensive grievance procedures : Bila ada keluhan atau complain dari pihak luar ataupun internal organisasi, maka organisasi harus memiliki prosedur untuk mengatasi keluhan tersebut secara menyeluruh
Provide extensive two-way communication : Jalinlah komunikasi dua arah di organisasi tanpa memandang rendah bawahan
Create a sense of community : Jadikan semua unsur dalam organisasi sebagai suatu komunitas dimana didalamnya ada nilai-nilai kebersamaan, rasa memiliki, kerjasama, berbagi dan lainnya
Build value-based homogeneity : Membangun nilai-nilai yang didasarkan adanya kesamaan. Setiap anggota organisasi memiliki kesempatan yang sama, misalnya untuk promosi maka dasar yang digunakan untuk promosi adalah kemampuan, minat, motivasi, kinerja tanpa ada diskriminasi