Mohon tunggu...
maulida khairani
maulida khairani Mohon Tunggu... Lainnya - Anak ke 2 dari 2 bersaudara

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Fakultas dakwah dan komunikasi, Bimbingan dan penyuluhan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial Yang Berlebihan Terhadap Kesehatan Mental

11 Agustus 2020   17:23 Diperbarui: 12 Agustus 2020   09:53 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial Yang Berlebihan Terhadap Kesehatan Mental

Penggunaan Media Sosial yang berlebihan tentunya dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan mental bagi penggunanya. Mengutip sebuah artikel yang di publikasikan oleh CNN Indonesia tentang Sebuah Penelitian yang berjudul "A Tool to Help or Harm? Online Social Media Use and Adult Mental Health in Indonesia", dengan mengacu pada hasil survei Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. Temuan menunjukkan bahwa penggunaan media sosial membahayakan kesehatan mental karena dapat menyebabkan depresi.
Dampak buruk penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap kesehatan mental.

Menimbulkan rasa kurang bersyukur terhadap kehidupan didunia nyata
(dimedia sosial orang orang kerap berlomba-lomba ingin menampilkan sisi terbaik dari dirinya dan kehidupannya, sehingga dengan tidak disadari bahwa tak sedikit orang-orang justru banyak menyembunyikan sisi nyata dari kehidupannya, atau bisa dibilang selalu berdrama didunia maya untuk menjadi yg terbaik demi terlihat setara dengan status sosial yang ada didunia maya meskipun itu sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya didunia nyata).

Kecemasan yang berlebihan
(pola penggunan media sosial yang berlebihan seakan-akan memaksa seseorang untuk selalu atau bahkan terus menerus mengaksesnya. Alasannya adalah karena mereka selalu inin menemukan hal hal atau informasi yang terbaru dan tidak ingin merasa ketinggalan atas semua itu. Sehingga hal demikian dapat menimbulkan kecemasan tersendiri bagi dirinya apabila sampai ia merasa ketinggalan akan hal hal yang telah update).

Gangguan pola tidur
(menurut para peneliti dari University Of Pittsburg yang telah mempelajari perilaku bermedia sosial dari 1.700 orang dewasa berusia 19 hingga 32 tahun. Mereka menemukan bahwa partisipan yang menggunakan media sosial lebih sering memiliki risiko sulit tidur tiga kali lebih besar daripada yang lainnya. Kurang tidur ini dapat menyebabkan banyak masalah, seperti pengambilan keputusan yang tidak bijak, kecemasan, depresi, dan menurunnya kualitas kesehatan secara umum.

Menimbulkan rasa cemburu sosial
Kecemburuan sosial adalah hal yang kerap dirasakan setiap individu ketika melihat sesuatu yang dimiliki, dialami atau disandang oleh orang lain yang dianggap lebih dari kita. Akan tetapi, kecemburuan sosial ini bisa saja ditanggapi dengan positif dan santai. Misalnya dengan menjadikannya sebuah motivasi bagi kita untuk berusaha lebih giat lagi agar dapat melakukan hal yang demikian atau bahkan lebih. Tapi sebagian orang ada juga yang merasa cemburu berlebihan dan melampiaskannya dengan amarah, kebencian, penghinaan, dan bisa juga sampai kepada pemicu menurunnya rasa percaya diri dan merasa berkurangnya hargadiri ketika melihat postingan orang lain yang lebih dari kita. Dan bisa bisa kita merasa bahwa kehidupan dan apa yang kita miliki saat ini tidaklah layak, bahkan selalu jadi bahan perbandingan).

Memandang perilaku buruk terlihat keren
(segala hal yang terlihat dimedia sosial seringkali tampak asyik, dan ingin kita tiru. Banyak hal-hal positif yang bisa kita ambil dan kita tiru dari apa apa yang telah kita lihat di media sosial. Namun, selain itu ada banyak juga hal hal buruk yang malah dianggap sebagai hal yang wajar dan keren. Terlebih lagi jika hal tersebut malah dilakukan oleh sosok publik figur yang kita idolakan. Maka akan sangan berpengaruh buruk bagi kita. Seperti misalnya idola kita menunggah foto sedang meminum minuman keras bersama para kerabatnya atau mengunggah foto dengan pakaian minim, ditambah lagi dengan pose yang tidak sopan. Namun karna dia adalah idola kita, maka hal tersebut terlihat biasa dan tampat keren keren saja bagi kita dan bahkan kita terpengaruh untuk meniru apa apa saja yang dia lakukan).

Haus akan perhatian banyak orang
(penggunaan media sosial yang berlebihan menjadikan seseorang menganggap bahwa media sosial adalah satu satunya sumber kebahagiaan, sehingga sering sekali orang-orang akan ketergantungan untuk selalu ingin mencari kebahagiaan, perhatian dan simpati orang lain melalui media sosial. Sehingga ia seolah tak memiliki kehidupan didunia nyata, dan akan terus terusan mencari perhatiann orang lain didunia maya)

Writed by. Maulida Khairani (Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSU, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam, Semester VI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun