Dampak anak ketika melihat orang tua berhubungan Intim
Mungkin respon setiap anak berbeda-beda setelah melihat orang tua nya berhubungan intim. Respon mereka tergantung pada usia dan tingkat pemahaman anak itu sendiri.
Anak yang masih bayi mungkin belum mengerti. Sementara anak usia 2-3 tahun, bisa berpikir bahwa ayahnya sedang "menyakiti" ibunya.
Adapun anak berusia lebih tua sekitar usia 5 tahun bisa saja merasa penasaran. Mereka akan mencari tahu apa yang sedang dilakukan oleh orang tua mereka.
Dan bagi anak usia sekolah, 8 tahun keatas, mungkin berpikir orang tuanya sedang melakukan hal yang aneh. Pada usia praremaja, mereka mungkin beripikir bahwa hal yang dilakukan oleh orang tua mereka hal yang menjijikan.
Terlepas dari respon tersebut, belum ada penelitian yang mengkaji mengenai dampak psikologis ketika anak melihat orang tuanya berhubungan seksual. Namun, bukan berati tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan saat hal itu terjadi.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan jika terlihat berhubungan intim di depan anak :
- Tetap tenang, Jika ketahuan berhubungan seks di depan anak tentu bisa menimbulkan rasa panik. Ini  adalah hal yang wajar.
- Meminta maaf kepada anak, Saat sudah menenangkan diri dan situasi sudah kondusif. Coba memulai percakapan dengan anak.
- Jelaskan kepada anak, Ketika anak melihat orang tua sedang berhubungan intim, segera berikan penjelasan kepada anak.
- Berikan edukasi intim kepada anak, edukasi intim juga perlu dilakukan agar anak memiliki sikap dan pandangan yang sehat terhadap seksualitas dan organ reproduksi. Sebenarnya, tidak ada kata terlalu cepat untuk memberikan edukasi intim kepada anak.
- Untuk usia balita, kita bisa mulai mengenalkan nama organ reproduksi.
- Untuk usia sekolah dasar, beritahu mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh.
Cara mencegah agar anak tidak melihat saat orang tua berhubungan intim:
- Pentingnya Privasi:
- Jelaskan pada anak-anak tentang pentingnya privasi dalam keluarga dan bahwa ada waktu dan tempat yang hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.
- Pengaturan Waktu dan Tempat:
- Pilih waktu yang tepat ketika anak-anak sedang sibuk atau tidur untuk aktivitas intim.
- Gunakan ruang yang aman dan terpisah dari area yang diakses oleh anak-anak.
- Pentingnya Pintu Tertutup:
- Pastikan pintu kamar tertutup dengan kunci atau memiliki tanda privasi yang jelas saat aktivitas tersebut berlangsung.
- Menggunakan Pengasuh atau Menitipkan Anak:
- Pertimbangkan untuk memiliki pengasuh atau menitipkan anak-anak ke tempat penitipan anak selama beberapa jam jika Anda membutuhkan waktu pribadi.
- Komunikasi Terbuka dengan Pasangan:
- Diskusikan dengan pasangan tentang kapan waktu yang tepat untuk aktivitas intim dan bagaimana menghindari interupsi dari anak-anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI