Dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, Pelaku UMKM dipaksa harus bisa bertransformasi digital. Perubahan Tren Bisnis Online di Masa Pandemi pun cukup signifikan, yang sebelumnya Bisnis cukup dijalankan dengan strategi-strategi konvensional, harus dapat berkembang mengikuti Perkembangan.
William Tanuwijaya, seorang Co-Founder dan CEO Tokopedia menuturkan bahwa UMKM wajib beradaptasi dengan perkembangan Digital agar dapat bertahan di masa pandemi ini.
"Transformasi ini tidak hanya mampu membuat Bisnis UMKM bertahan, tapi justru bertumbuh. yang tadinya harus menunggu pekanggan datang ke tempat usaha kita, lewat adopsi digital, mendadak tempat usaha dan produk kita ada di layar genggaman calon pelanggan, di mana saja dan kapan saja." Ujarnya.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini juga menjadi salah satu faktor Supply Shock, dimana seharusnya Produksi masal biasanya lancar, malah terhambat gara-gara ini.
Dampak Positif bagi Usaha Lokal | Tren Bisnis Online di Masa Pandemi, Adaptasi!
Namun, jika dilihat dari sisi positifnya, Pandemi ini justru melahirkan kesempatan dan tren baru, yaitu berkembangnya usaha lokal atau usaha setempat yang menggunakan marketplace dan atau social media sebagai sarana promosinya.
Alasannya karena calon pembeli saat ini menginginkan barang yang mereka pesan bisa sampai dengan cepat. Sehingga mereka lebih memilih membeli barang produksi lokal daripada internasional.
"Karena itu, ketimbang menunggu barang dari impor yang sampainya lama, maka konsumen lebih memilih penjual yang bisa mengirim barang besok sampai atau dikirim dihari yang sama." Tambah William Tanuwijaya dalam Webinar Hari UMKM Nasional 2022 yang diselenggarakan oleh Tokopedia dan Katadata.
Peranan UMKM Dalam Ekosistem Digital
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan usaha Kecil dan Mengengah Indonesia. Mengatakan bahwa peranan UMKM untuk mengoptimalkan, memulihkan, dan mengokohkan Ekosistem Digital di tanah air dinilai sangat penting.