Mohon tunggu...
Eva Mizkat
Eva Mizkat Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 IKB UNP

Hobi traveling dan kulineran diselilngi bacaan favorit.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Digital di Ruang Kelas: Inovasi Media Pembelajaran Bahasa untuk Mendukung Visi Kurikulum Merdeka

21 April 2024   17:28 Diperbarui: 21 April 2024   17:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan telah mengalami perubahan seiring dengan kemajuan teknologi. Revolusi digital telah memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. "Revolusi digital merupakan tren perubahan global yang tidak akan berhenti atau lambat" (Serafica Gischa, 2022). Dalam konteks kurikulum merdeka di perguruan tinggi, tantangan dan peluang baru muncul dalam mengintegrasikan inovasi media pembelajaran bahasa. Seperti yang kita ketahui, dalam era digital yang melaju dengan cepat, pendidikan telah menjadi salah satu bidang yang paling terpengaruh oleh perubahan teknologi. Revolusi digital telah mengubah cara kita belajar dan mengajar, juga dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam konteks ini, kurikulum merdeka muncul sebagai upaya untuk memperbarui pendekatan pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Pembelajaran bahasa, sebagai bagian integral dari kurikulum, tidak luput dari dampak revolusi digital ini. Integrasi teknologi dalam media pembelajaran bahasa telah menjadi kunci untuk menghadirkan inovasi dalam ruang kelas dan mendukung visi kurikulum merdeka. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan efektif bagi mahasiswa. Hal itu sejalan dengan pernyataan Yanri A. (2022) bahwa "Kebijakan Merdeka Belajar adalah memberikan kemerdekaan kepada setiap satuan pendidikan untuk melakukan inovasi. Pada hakekatnya, Merdeka Belajar hadir untuk menggali potensi yang ada pada guru, sekolah dan peserta didik untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan yang sudah ada, tetapi yang sangat diperlukan adalah kegiatan untuk berinovasi."   Namun untuk mencapai tujuan ini, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam proses pembelajaran bahasa agar dapat membuka jalan menuju pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing dalam era digital ini.

Beberapa keunggulan inovasi media pembelajaran bahasa mencakup: video interaktif, simulasi, dan permainan; aksesibilitas yang dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang dan lokasi geografis; personalisasi yang memungkinkan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif; serta fleksibilitas yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar sesuai dengan jadwal mereka sendiri tanpa terbatas ruang dan waktu selama terhubung dengan internet. Meskipun inovasi media pembelajaran bahasa menawarkan berbagai keunggulan, tetapi juga menghadapi sejumlah tantangan dalam implementasinya. Mengutip tulisan Asrumi (2020) yang berjudul: "Tantangan dan Solusi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi pada Era Disrupsi dalam Mendukung Indonesia 4.0" bahwa merupakan tantangan bagi dosen dalam mendesain materi dan menerapkan metode pembelajaran dengan tuntutan output menjadi manusia yang cinta tanah air, berkarakter kuat, dan memiliki kecakapan hidup dan kerja dalam menghadapi tuntutan zaman agar pembelajaran bahasa Indonesia khususnya lebih efektif.

Berdasarkan hal itu, diperlukan beberapa solusi yang konsisten untuk dilaksanakan seperti: investasi dalam infrastruktur yang tepat, pelatihan yang memadai, terutama bagi para pengajar/instruktur, dan promosi budaya inovasi yang dapat mengatasi tantangan ini, serta  memanfaatkan potensi penuh revolusi digital untuk mendukung visi kurikulum merdeka di perguruan tinggi. Dari semua itu, hal yang harus lebih digalakkan lagi adalah literasi digital yang ditekankan di kelas, terutama saat pembelajaran bahasa yang memadai, agar mahasiswa terarah sesuai dengan karakter pendidikan Indonesia yang lebih luas, dan diintegrasikan pada inovasi materi ajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku di masa mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun