Mohon tunggu...
Mitzy
Mitzy Mohon Tunggu... Traveler

Penikmat sejarah, seni dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berwisata ke Kabupaten Kudus - Bagian Eks Stasiun Kudus

19 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 18 Juni 2025   13:22 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Diorama Stasiun Kudus Yang Ada Di Museum Jenang

Pertama kali saya datang ke Kabupaten Kudus, saya menginap di salah satu hotel dan melewati bekas stasiun kereta api Wergu. Kondisi stasiun yang terbengkalai membuat saya penasaran akan rupa stasiun ini ketika masih aktif. Di Museum Jenang Kudus, saya bisa melihat diorama yang menampilkan giat aktivitas ketika stasiun tersebut masih digunakan sebagai jalur trasnportasi Semarang hingga Juwana. 

Seperti yang telah banyak diketahui, sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda, adanya peningkatan produksi gula dan kopi sebagai hasil Cultuurstelsel menimbulkan banyak permasalahan dalam mengangkut komoditas tersebut dari wilayah Vorstenlanden ke pelabuhan Semarang. Vorstenlanden sendiri merupakan wilayah kerajaan yang meliputi Kesultanan Yogyakarta,  Praja Pakualaman, Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran. 

Atas dasar kebutuhan Transportasi untuk mengangkut komoditas itulah, perusahaan swasta bernama Nederlandsh Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang berkantor pusat di Den Haag mendapat konsesi untuk membangun jalur kereta di Hindia Belanda. Adapun Semarang adalah kota yang sangat strategis dan pembangunan jalur kereta tersebut memancing minat perusahaan swasta lainnya. Semarang-Joana Stroomtram Maatschappij (SJSM) mendapat konsesi untuk mengelola jalur kereta/trem Semarang hingga Juwana. Jalur inilah yang digunakan untuk mendistribusikan hasil bumi dari wilayah yang dilewati oleh jalur tersebut. Wilayah-wilayah tersebut adalah Demak sebagai penghasil randu, pohon kelapa dan padi, Kudus dan Pati dengan hasil gulanya, juga Rembang sebagai penghasil kayu jati, bambu dan garam yang melimpah.

Stasiun Kudus ini adalah saksi bisu agresi militer Belanda I pada tahun 1947, dimana stasiun ini menjadi target serangan pesawat tempur Belanda yang konon katanya meninggalkan bekas peluru di atap bangunannya. Sejak tahun 1986, stasiun ini di non aktifkan bersamaan dengan jalur kereta Semarang-Juwana karena kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, tidak adanya rehabilitasi sehingga kualitas jalur rel semakin berkurang kelayakannya. 

Wacana reaktivasi stasiun ini pun kerap terdengar beberapa tahun belakangan dan pada tahun 2025  inilah telah diputuskan bahwa stasiun Kudus akan dijadikan pusat UMKM oleh Pemkab Kudus. 

Sayang sekali ya... Padahal dengan aktifnya kembali stasiun ini akan semakin memperkuat daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Kudus. Ya apa boleh dikata, sepertinya hingga selamanya mungkin para wisatawan penggemar moda transportasi kereta api harus terlebih dahulu transit di kota Semarang, dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan travel atau bus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun