Mohon tunggu...
Mitha septiani
Mitha septiani Mohon Tunggu... Aktris - mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ig: mithaseptianiardila

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ciptakan Gigi Kuat dan Sehat dengan Pepsodent

17 Maret 2020   20:50 Diperbarui: 17 Maret 2020   21:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jadi belum dikatakan itu besar juga selain itu juga kalau mainset atau cara berpikir masyarakatnya tidak dirubah akan sulit karena kita ini dokter gigi sama prinsipnya bukan ingin mengobati tetapi ingin lebih mencegah karena kalau banyak yang sehat kami akan lebih senang untuk itu memang tidak mudah diantaranya itu kita harus melakukan edukasi,melakukan pencegahan dan sebagainya.Dan menyebabkan masyarakat belum melakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin adalah mungkin belum terpapar secara belum merubah perilakunya jadi menganggap sakit gigi sakit yang ringan dianggap ringan semua orang yang bisa ditahan kecuali jika sudah serius baru akan periksa atau mengobati sakit gigi tersebut.

Jadi faktor-faktor itu mungkin masyarakat belum tau juga puskesmas sudah ad dimana-mana,mungkin bisa disebar luaskan bahwa fakultas kedokteran juga memiliki rumah sakit gigi dan mulut dan dimana rumah sakit gigi dan mulut bisa menjadi rujukan semua karena disana para ahlinya ada semua jadi para spesialis ,jadi sakit gigi itu tidak sakit gigi saja ,kecuali sakit gigi sudah menjalar kemana-mana dan ini ada spesialisnya dan sekarang di Indonesia sudah ada 8 spesialis.

Dan spesialisnya akan bisa menangani jadi dengan ke delapannya spesialis,silahkan dirumah sakit itu pasti semuanya ada yang menangani dan intinya harus dibangun dan harus jangan takut rasa takut yang mungkin tidak akan pernah berani kedokter gigi.Harusnya periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali sebelum ada keluhan harus bisa menjaga dan merawat gigi dengan baik".

"Pemeriksaan berkala penting dilakukan agar kondisi kesehatan gigi dan mulut dapat terus terjaga.BKGN adalah moment tepat untuk memulai rutinitas ini karena disemua Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang berpatisipasi,para dokter gigi berpengalaman bersama mahasiswa FKG siap terjun langsung mengedukasi dan memberikan pelayanan segenap masyarakat yang membutuhkan."Dalam mendukung gerakan "Indonesia Tersenyum" yang salah satunya dilaksanakan melalui BKGN 2019,Pepsodent percaya bahwa setiap orang dapat menjadi "Pahlawan Senyum"dengan caranya masing-masing.Mulai dari orang tua,guru disekolah,hingga anak-anak memiliki peran penting untuk melindungi senyum keluarga Indonesia.

Donna Agnesia,celebrity mom

Sebagai seorang ibu dona menjaga kesehatan gigi dan keluarga dengan cara ajaran awal itu adalah kebiasaan anak itu pasti dari ibu yang mengajarkannya dan karena yang mengurus dari bayi itu adalah ibu dan jaga kebersihan mulut itu sebelum mereka punya gigi ketika masih menyusui selalu tiap mandi pasti selalu dibersihin dengan kasa dll. 

Dan Kebetulan anak-anak dona tumbuh gigi dengan cepat,Dan umur satu tahun sudah banyak giginya jadi lumayan lebih awal untuk mengajarkan dan juga mengajarkan bukan sekedar menyuruh saja dan kita juga memberi contoh sikat gigi yang benar itu seperti apa Dan Dona juga mengatakan ,"Kesehatan gigi dan mulut keluarga merupakan salah satu prioritas utamaku.sejak anak-anak masih kecil,aku selalu menanamkan kebiasaan untuk menyikat gigi dua kali sehari,dan rutin mengajak mereka kedokter gigi.Kini saat mereka sudah semakin besar,tidak jarang justru mereka yang mengingatkan dona dan suami jika salah satu kita mungkin terlupa dengan kebiasaan ini.Jadi,aku setuju banget bahwa kita semua bisa menjadi 'Pahlawan Senyum', siapapun dan dimanapun kita berada." Kata Dona Agnesia

.Tahun ini, peluncuran gerakan  "Indonesia Tersenyum" di BKGN 2019 digelar dengan istimewa.Bertempat di Plaza Barat Senayan Gelora Bung Karno,acara ini dimeriahkan dengan kegiatan menarik seperti pemeriksaan gigi gratis dan kegiatan sikat gigi bersama ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar,games edukasi kesehatan Gigi di Indonesia serta ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia serta ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di wilayah DKI Jakarta,acara ditutup dengan penghargaan terhadap para "Pahlawan Senyum" yang telah berdediksi membantu masyarakat Indonesia terbebas dari masalah gigi berlubang.

Drg.Stella Lesmana,Sp.KGA., co-founder komunitas KEJORA(Kesehatan Untuk Junior Indonesia)

Mengapa dokter Stella mendirikan Komunitas KEJORA karena kejora itu kepanjangan dari Kesehatan junior Indonesia dan kenpa didirikannya komunitas kejora ini karena ingin mengedukasi kesehatan anak jadi fokusnya dikesehatan anak fisik dan mentalnya ada kesehatan gigi dan mulut jadi kami percaya nahwa seorang dokter itu tidak hanya mengobati pasiennya diruang perawatan tapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat,mengedukasi pasiennya untuk memiliki kebiasaan hidup sehat yang baik karena ibaratkan giginya lubang ditambal selesai masalhnya tetapi dia pulang tetap rajin atau tidak sikat giginya,tetep control 6 bulan sekali atau tidak kedokter giginya.

Materi edukasi dar komunitas kejora adalah jadi awalnya diangkat dari buku cerita dan hingga saat ini juga menerbitkan empat buku cerita yang isinya fokus dikesehatan gigi dan mulut,Judulnya ada Berani kedokter gigi,Gigiku sehat dan kuat jadi kami selalu memberikn penyuluhan jadi buku tersebut menjadi media penyuluhannya dan disebutnya dengan metode dongeng sehat dan disetiap buku tersebut dibuat lagu dan ada gerakannya juga,jadi anak-anak juga bisa meresapi dan jika kita Cuma mengajarinya saja kadang anak-anak bosan jadi dibuatnya buku tersebut agar anak-anak tidak bosan,jadi ada 2 buku tetapi Cuma dua buku yang lebih fokus ke materi tentang gigi sehat dan kuat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun