Sebanyak lima orang mahasiswa semester 7 dari Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), yang tergabung dalam kelompok 6 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik secara bersama-sama di dua lokasi secara bergantian, yaitu di Perumahan Bumi Anggrek Blok U No. 126 RT. 07/RW. 17 dan Perumahan Taman Alamanda Blok D3 RT. 01. Kelima mahasiswa tersebut, yaitu: Mitha Nurfallah, Rini Octavianingsih, Ryan Sulistyo, Devany Nur Masythoh, dan Imam Bukhori. Kelompok ini dibimbing oleh Ayu Tsurayya, S. Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap perguruan tinggi diwajibkan untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh UHAMKA secara rutin bagi mahasiswa semester 7. Pada era new normal ini, tentunya kegiatan KKN Tematik harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Jika biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan di suatu tempat yang telah ditentukan oleh pihak Universitas, namun saat ini tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama. Hal ini didasarkan atas kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan Covid-19 dengan meminimalisir kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.
Sebagai bentuk adaptasi pelaksanaan KKN Tematik di era new normal, maka Program Studi Pendidikan Matematika UHAMKA memutuskan untuk membagi mahasiswa semester 7 menjadi beberapa kelompok besar, dimana masing-masing kelompok besar berjumlah 10 orang dan dipecah kembali menjadi dua kelompok terbatas yang jumlah anggotanya maksimal berjumlah 5 orang untuk melaksanakan KKN Tematik di daerahnya masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 hari, terhitung dari tanggal 17 Februari sampai dengan 3 Maret 2021.
Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan, yaitu: pendampingan mengajar, pendampingan ibadah, pendampingan kreativitas anak, analisis kebutuhan belajar keluarga atau masyarakat, penyuluhan tentang adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19, serta literasi dan numerasi.
Pada kegiatan analisis kebutuhan belajar keluarga atau masyarakat, kelima mahasiswa terjun untuk mendatangi rumah warga satu persatu setelah mendapat izin ketua RT setempat. Berdasarkan hasil wawancara yang didapat, mayoritas orangtua merasa kesulitan dalam membelajarkan anak-anaknya selama pembelajaran daring dilaksanakan, khususnya pada mata pelajaran matematika. Selain itu, beberapa anak SMP yang diwawancarai mengaku, Â bahwa mereka merasa bingung dan sulit dalam memahami materi pelajaran. Hal tersebut dikarenakan kurang efektifnya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Maka, untuk mengatasi hal tersebut, diadakanlah kegiatan pendampingan mengajar. Nantinya, anak-anak akan diajarkan perihal materi yang belum dipahami dan juga dibuka sesi konsultasi tugas.
Selain itu, pada kegiatan pendampingan ibadah, anak-anak diajak untuk membaca Juz Amma secara bersama-sama, membaca Iqro atau Qiroati, dan story telling cerita Nabi dengan mengadakan sesi tanya-jawab supaya mereka bisa tahu dan terus mengingat sejarah para Nabi. Lalu, pada kegiatan kreativitas anak, peserta yang hadir diajarkan bagaimana cara membuat replika kubus dari karton, membuat katak dengan kertas origami, serta menggambar dan mewarnai.
Dalam rangka meningkatkan literasi dan numerasi anak-anak, beberapa kegiatan yang dilakukan, meliputi: belajar berhitung, games matematika, hingga menulis dan membaca puisi. Dengan menulis dan membaca puisi, anak-anak diharapkan dapat mengeksplorasi kemampuan literasi mereka. Selain itu, juga dapat melatih mental anak-anak agar berani berbicara di depan umum.
Peserta yang hadir dalam kegiatan KKN Tematik dibagi menjadi dua kelompok tingkatan, yaitu SD dan SMP. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir adanya perkumpulan orang banyak disatu tempat. Tetapi, apabila jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 10 orang, maka tidak dibagi menjadi dua kelompok tingkatan.
Dalam seminggu, kegiatan ini akan dilaksanakan di dua tempat yang berbeda, yaitu dengan penjadwalan sebagai berikut:
- Senin dan Kamis untuk tingkat SMP di Perumahan Bumi Anggrek,
- Selasa dan Rabu untuk tingkat SD di Perumahan Bumi Anggrek, dan
- Jum'at sampai dengan Minggu di Perumahan Taman Alamanda.
Meskipun KKN Tematik dilaksanakan secara tatap muka, tetapi semua orang yang terlibat harus tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat sedang melangsungkan kegiatan dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan didepan rumah. Selain itu, apabila ada anak yang lupa membawa masker, maka mereka akan diberikan masker secara gratis.
Tidak hanya melibatkan anak-anak, kegiatan KKN Tematik yang dilakukan oleh lima mahasiswa ini juga melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat sekitar. Untuk kegiatan penyuluhan mengenai adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19, beberapa hal yang dilakukan, yaitu: membagikan masker kepada masyarakat sekitar dan mengajarkan ibu-ibu untuk membuat sabun caci tangan sendiri dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemukan di rumah.
Semua kegiatan yang telah dilakukan mendapat respon positif. Seperti yang diungkapkan oleh Nadya (6 SD), "Kegiatan pendampingan belajar yang dilakukan oleh Kakak-kakak sangat seru dan asik. Selain itu, Kakak-kakaknya juga baik. Disini aku jadi bisa tahu dan paham mengenai materi-materi yang tidak dimengerti sebelumnya."
Selanjutnya, Dania, Putri, Devina, dan Febri (2 SD) menuturkan, bahwa Kakak-kakak yang mengajar baik dan seru, sehingga kegiatan pembelajarannya menjadi menyenangkan.
Dilain pihak, ibu-ibu rumah tangga yang juga terlibat dalam kegiatan ini, diwakilkan oleh Evi, mengatakan bahwa, "Dengan adanya kegiatan ini, saya dan ibu-ibu yang lain mendapat ilmu dan pengetahuan baru mengenai cara pembuatan sabun cuci tangan yang mudah dan ekonomis."
Sebagai penutup, Ayu Tsurayya, S. Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan KKN Tematik pada tahun ini yang dapat dilaksanakan dengan lancar meskipun dalam keadaan serba terbatas akibat pandemi Covid-19, "Saya berharap, dengan adanya KKN Tematik ini, mahasiswa tidak mudah putus asa dan terus meningkatkan kreativitasnya dalam mendampingi dan mengedukasi masyarakat di sekitar tempat tinggal, sehingga dapat memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa."
Akhir kata, semoga kegiatan KKN Tematik yang telah dilaksanakan dapat membawa perubahan dalam menanggulangi masalah yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
