Mohon tunggu...
Mita Cornila
Mita Cornila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis (Bukan keahlian, hanya nama pekerjaan)

Bukan orang kreatif, tapi maksa terjun di dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Raden Sekar Park: Taman Tersembunyi di Tengah Hutan

29 Juni 2022   16:01 Diperbarui: 29 Juni 2022   16:04 2711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Raden Sekar Park adalah hutan wisata yang berada di kawasan hutan Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Dengan berbekal SK Kulin KK (Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan) yang diberikan oleh Bapak Jokowi pada tahun 2017, LMPSDH (Lembaga Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Hutan) Riski Abadi mengembangkan jasa lingkungan yaitu wana wisata Raden Sekar Park.

Demikian disampaikan oleh Bapak Sumedi, penyuluh hutan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Madiun sekaligus sebagai pengelola tempat wisata.

Tempat wisata ini mulai dirintis pada tahun 2019 oleh kelompok tani hutan Riski Abadi dan diresmikan pada tanggal 12 Desember 2020.

"Untuk sementara pengelolalaan tempat wisata ini, tripartite antara  kelompok LMPSDH Riski Abadi, CV. Willis Green Forest dan Perhutani KPH Madiun, serta in syaa allah untuk tahun depan pihak desa juga sudah masuk," ujar Sumedi, saat ditemui di lokasi wisata Raden Sekar Park, Rabu (29/6).

Tempat wisata yang dikelilingi hutan ini menyuguhkan taman bunga berikut dengan spot-spot foto seperti rumah hobit, gazebo, kincir belanda, bak tumpah, sayap malaikat, sayap kupu-kupu, dan lokasi outbound. Selain itu juga terdapat musholla, kamar mandi umum dan kedai makanan.

Namun, seperti kebanyakan tempat wisata lain, Raden Sekar Park ini juga terdampak imbas Covid-19, sehingga terjadi pengurangan pengunjung.

"Pengunjung saat ini turun drastis dibanding dulu pas waktu viral dan buka awal, waktu hari libur kalau dirupiahkan dapat mencapai tiga juta rupiah dengan tiket masuk lima ribu rupiah. Tetapi, begitu covid terjadi penurunan dan sampai saat ini untuk hari-hari biasa berkisar 50 orang," ujar Sumedi.

Meskipun demikian, pihak pengelola tetap optimis dan terus melakukan pengembangan tempat wisata dengan memaksimalkan pembangunan serta menambah berbagai fasilitas yang akan menjadi daya tarik wisatawan dengan mempertimbangkan usulan dan saran dari masyarakat serta pengunjung.

"Wisata ini dibuat dan dibentuk agar bisa bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya untuk orang per orang atau hany CV, tetapi bisa bermanfaat bagi banyak orang khususnya bagi masyarakat sekitar hutan, otomatis Desa Kradinan," pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun