Mohon tunggu...
Missirey
Missirey Mohon Tunggu... Guru - inna maal usri yusro

Guru fisika SMA N I Pagerbarang Mampir ke blogku eriemuktiyati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Tua Nenek Part 9

28 November 2020   14:10 Diperbarui: 28 November 2020   15:17 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore ini karin merasa badannya gak enak, efek terjatuh di pagi hari membuat tubuhnya sakit. "Mbak karin....boleh saya masuk" terdengar suara mbok yem dari luar kamar. " masuk mbok..." jawab  karin malas. Mbok yem masuk, membawa minuman. " neng ini jamu....tadi nenek pesan untuk di minum supaya badan mba karin enakan " kata mbok yem . " iya mbok makasih...." karin merasa malas untuk minum jamu. Mbok yem tidak pergi, dia memandang kari tajam " di minum mbak " ucapnya sedikit memerintah. karin sedikit terkejut biasanya mbok yem tak pernah berkata sekeras ini. " ya mbok..." karin langsung meminum jamunya. mbok yem tersenyum kecil dan langsung meninggalkan kamar. tret...tret....hp karin berdering " Haloo mbak karin....kapan nih pulang....udah banyak job, mayang sampe pusing " suara cempreng mayang terdengar. " iya....bawel sabar. 3 hari lagi aku pulang, aku gak nyaman di sini" kata karin curhat...." emang kenapa say???....mba karin baik-baik  aja kan " ucap mayang khawatir. " karin tiba-tiba kepalanya pusing, pandangan matanya buram...tiba-tiba karin pingsan.

Karin terbangun, matanya melihat ke sekeliling ruangan. dia merasa aneh dengan ruangan ini. ruangan penuh dengan sesaji....ruangan bernuansa kuning....bau kemenyan begitu menyengat. " ini dimana...." ucap karin kaget. dan lebih kaget kaki dan tangganya di ikat...." tolong...tolong...." ucap karin keras. tapi aneh suaranya memantul sepertinya ruangan ini kedap suara.  " Apa ada yang menculik karin " ucap karin dalam hati. 

Sudah berjam-jam karin terikat sendirian di ruangan itu, suaranya sudah habis untuk berteriak minta tolong. Perutnya pun mulai lapar dan haus, tak hentinya karin berdoa agar ada yang datang menolongnya. Krettt....suara pintu di buka, karin langsung mengarahkan pandangan ke pintu. Terlihat sosok neneknya....dia tersenyum lebar menatap karin tajam. " kamu sudah bangun ya....bagaimana rasanya? ha..ha..." nenek karin tertawa jahat. "nek...kenapa aku di sini, tolong lepaskan ikatan karin nek " ucap karin sambil menangis. " jangan menangis, kamu sudah terpilih...persembahan terbaik untuk nyai ratu....ha..ha...ha..." nenek karin tertawa seperti kesetanan. " apa maksud nenek, apa aku akan mati?? kenapa nek, apa salahku? itukah alasan mamah melarangku ke sini " karin bertanya terbata-bata sambil ketakutan. " ibumu itu bodoh sekali....dulu saat kamu kecil jantungmu begitu di inginkan nyai ratu....n kesaktianku akan abadi....wajahku akan cantik dan kekayaan akan melimpah, tapi dia justru melarikan diri..." ucap nenek geram dan marah." Nenek...apa nenek juga yang membunuh kakek dan tante liss" ucap karin terbata.." ha..ha...tentu saja, kalian semua tidak berguna untukmu. sebenarnya aku sudah memilih ibumu untuk mewariskan semua kesaktianku....tapi dia bodoh tak mau menyerahkanmu " ucap nenek karin sambil melotot marah. " nek...berhentilah istigfar...." ucap karin ketakutan. " kamu diam...nanti malam tepat jam 1...iyai ratu akan datang....kamu akan ku persembahkan, tapi sebelumnya kamu harus di bersihkan dulu " ucap nenek . Mbok yem tiba-tiba muncul...membawa sebaskom air kembang " nyonya ini neng karin perlu di mandikan agar suci " ucap mbok yem dingin.....karin melihat mbok yem sambil menangis " mbok tolong aku...." ucap karin pelan. mbok yem diam saja dia benar2 berbeda....ternyata mbok yem adalak kaki tangan nenek selama ini. ya ALLAH....Lindungilah hamba....ucap karin dalam hati...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun