Mohon tunggu...
Miss Rochma
Miss Rochma Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Semua orang yang saya kenal adalah orang yang luar biasa dalam pemikirannya sendiri. Tulisan saya dengan gaya bahasa yang berbeda? disini : http://www.mamaarkananta.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat atas Jalinan karena Bismillah, Sahabatku

9 September 2011   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin,

Sebentuk tangan laki-laki yang kau yakini baik keteguhan dan pandangan terhadap masa depan, mengangkatmu ke atas langit seumpama ke tujuh dengan jalinan Bismillah dan janji di depan kitab suci.

Yang kau yakini mampu membantumu menyusun rangkaian cita yang kau cipta. Dan dengannya nanti, cita yang awalnya satu, mungkin akan memiliki cabang menjadi dua atau lebih. Bahkan mungkin tidak bercabang tapi menjadi banyak cita yang bertema beda.

Yang kau yakini mampu menyangga tubuhmu yang suatu saat akan mulai lelah menghadapi berbagai rayuan dan amukan kehidupan karena umurmu yang semakin menua. Dengan kebijaksanaan yang akan kalian rangkai bardua, hasil cipta otak dingin yang tak mudah terbakar oleh hembusan amarah.

Yang kau yakini mampu memelukmu di saat dingin mulai menggigit tiap inci rambut halus yang menempel rekat di lubang kulitmu. Dengan guyuran senyum yang terasa hangat, sehangat kopi yang biasa kau tenggak di bundaran alun-alun berair mancur.

Setelah kemarin,

Kau tidak lagi akan mudah melantunkan kesusahan hati kepada buaian orang tua dan sanak familimu. Dan pula, kau tak akan mudah menyiarkan cerita tentang sela-sela perjalanan kalian berdua karena kalian akan berusaha memperkuat ikatan kasih dengan kepercayaan yang akan kalian susun satu per satu.

Setelah kemarin,

Jalinan dengan dia akan menjadi sekuat imanmu karena setiap malam tatapan matanya menghujam matamu. Dan belaiannya di pipi bulatmu akan sekhusyu’ doa di tiap malammu. Menjadikan malam-malam kalian menjadi malam-malam yang ditunggui peri kecil bersayap, yang akan mengiringi kalian menggotong tandu menuju lembah, jurang dan gunung kehidupan.

Setelah kemarin,

Jalinan denganku serta sahabat-sahabat masa kanak-kanakmu mungkin akan mulai merantas. Menguap selayak air beku di ujung sendok panas. Karena waktu sudah tak lagi memberikan ijinnya pada kita untuk selalu bersua dan berbagi tawa. Namun Sahabatku, kedua lengan kami akan tetap memelukmu jika kau membutuhkan kami hadir dalam ingatan-ingatan lucumu.

Semoga kau selalu tersenyum bahagia. Dalam lelapmu, dan dalam gerakmu. Bersamanya.

______

Selamat atas pernikahanmu, Sahabatku.

HM Zwan dan E-Mahendra,

08 September 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun