Mohon tunggu...
Wisnu Hastama
Wisnu Hastama Mohon Tunggu... Hoteliers - Do i have to lose you too...

Belajar, mencoba, gagal, mencoba lagi dan lagi...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tolong Genggam Tanganku ( End )

5 November 2014   21:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bukankah dulu kau yang meminta padaku untuk menyimpan sejuta rinduku hanya untukmu ? Dan sekarang, dimana rindumu yang dulu kau janjikan? Bagaimana aku bisa mencari penggantimu jika hatiku pun kau bawa pergi. Dan tak henti hentinya tangisku menelisik di tiap untai senyumanku.

Akupun mencoba tegar, berjalan melewati para pelayat yang juga mungkin turut serta mengantarkan kepergianmu.

"selamat jalan sayang, semoga senyum terindahmu takkan pernah hilang dari wajah cantikmu."
Dan hanya sepatah kata itu yang mampu ku ucapkan. Dengan langkah gontai dan seakan tubuhku tak bertulang maupun bertenaga, aku berjalan meninggalkan acara pemakaman itu.

setelah tiga hari, aku pun memutuskan untuk pulang ke semarang. Dan keluarganya pun memintaku untu ikhlas, agar dia tenang disana.

"wisnu, bapak mengucapkan terima atas semuanya untuk ambar,"

"Tidak pak, saya yang seharusnya mengucapkan terima kasih karena bapak berkenan memberiku sedikit waktu untuk menjaganya."


Mungkin perjalananku dari jambi ke semarang akan membutuhkan waktu yang lama, tapi aku berharap perjalananku itu mampu membuatku mengingat tentangnya untuk yang terakhir kalinya. Walaupun aku sadar, bahwa kenangan akan selalu terkenang di sepanjang jalan kehidupan. Aku pun mencoba mendengarkan lagu untuk sekedar menenangkan perasaanku yang hancur. Ketika sebuah lagu dari "phill collins - you'll be in my heart" mengalun menembus gendang telingaku, seketika semua kenangan tentangku dan tentangmu berhasil melesat menembus fikiran dan relung batinku, aku pun tak kuasa menahan deraian air mataku.


"sayang, aku boleh ngomong sesuatu ?"

"mau ngomong apa ?"

"dekap erat lenganku dan katakan jangan jauh dariku,"

Kemudian dia mendekap erat lenganku dan berkata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun