Gerangan yang mudah iri, pandagan mata seolah-olah menceritakan ketidakbersyukurannya, tatapan yang ganas hanya karena memandang fisik semata, keberpuraan menikmati moment bersama yang sebenarnya ia benci...
Hanya ingin menikmati tapi, tidak ingin penderitaan, perlu kau tahu bahwa itu bukan hidup layaknya realitas di dunia, terlalu dingin sikapmu hingga membuat yang memandangmu jua terasa kaku, kesibukan-kesibukan yang kau buat terkesan bahwa kau memang melupakan...
Itulah yang ku lihat dari sosokmu yang berusaha terus engkau sembunyikan, jujurlah kasih tiada kebahagiaan tanpa kejujuran dalam suatu jalinan asmara...
Hal itu yang membuat diri ini yakin bahwa itu bukan cinta akan tetapi, hanya ego dan gensimu semata dan kesepian yang mewabah dalam dirimu, hingga kau berhasrat untuk dekat kepadaku...
Terkadang saya merasa mengejar-ngejar seorang yang lupa padaku, sakitnya dan perihnya hati ini..
Fakta yang tak terbantahkan, Â inilah kata hati penulisnya terhadapmu...