Mohon tunggu...
Misbah Yaser
Misbah Yaser Mohon Tunggu... Freelancer - Wartawan

Wartawan Muda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara Santun Seorang Pemimpin Mengatasi Konflik

27 Februari 2018   18:15 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:33 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (foto: ANTARA)

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada warga Magetan Jawa Timur. Di Lapangan Masjid Al Islam, Desa Purwodadi, Magetan, untuk tidak saling melempar fitnah dalam mengampanyekan kandidat masing-masing, apalagi dalam masa Pilkada 2018.

Pesan tersebut khususnya ditujukan kepada pendukung, partisipan, relawan, dan seluruh tim kampanye calon Bupati Magetan, Suprawoto-Nanik Endang Rusminiarti.

"Jauhi black campaign, jangan fitnah, itu tidak baik. Dilarang dalam aturan. Kalau ada fitnah terhadap calon kita, kita luruskan. Tidak boleh fitnah dibalas dengan fitnah," ujar SBY

Berkaca pada yang sudah-sudah, memang tidak jarang pesta demokrasi diwarnai dengan konflik. Meskipun demikian, SBY menjelaskan bahwa proses demokrasi tidak harus sampai Bharatayudha atau perang saudara. Perbedaan pandangan dalam politik itu sah-sah saja dan persaudaraan tetap harus dijaga.

Lagi-lagi kita melihat sikap santun dari salah satu tokoh berpengaruh di dunia ini. Saya teringat dengan pidato SBY dihadapan petinggi negara-negara sahabat dalam peringatan ulang tahun ke 44 ASEAN di Jakarta Agustus lalu. Kala itu SBY menyadarkan puluhan pemimpin negara-negara ASEAN untuk menciptakan perdamaian kawasan dengan mediasi dan fasilitasi perundingan damai antara Kamboja dan Thailand.

Hal tersebut menandakan ASEAN telah mendapatkan tempat penting pada komunitas dunia. Pengakuan itu juga sekaligus menandakan kepercayaan komunitas global bahwa ASEAN mampu menjaga keamanan di kawasan.

Sebelumnya, SBY juga menggagas ASEAN untuk melakukan kesepakatan kode etik Laut China Selatan dengan pemerintah China di Bali.

Selain itu SBY juga mengangkat isu senjata nuklir. Menurutnya ASEAN harus menggagas dialog dengan negara-negara pembuat senjata nuklir. ASEAN juga didorong aktif mendorong stabilitas di Semenanjung Korea.

"Kami menyediakan lingkungan yang kondusif untuk awal dari dialog antara Korea Utara dan Korea Selatan," kata SBY.

Di dalam negeri, SBY berhasil menyelesaikan sengketa kewenangan penyidikan antara dua instansi penegak hukum, KPK dan Polri. Saat itu SBY menghadiri acara buka puasa bersama di Markas Besar Kepolisian. Dalam pemberitaan di media, saat itu SBY terlihat 'mendamaikan' kedua instansi ini. Ketua KPK saat itu Abraham samad berjabat tangan dengan Kapolri Timur Pradopo.

SBY patut diapresiasi untuk masalah perdamaian dan penyelesaian konflik. Pada 2012 ia dinobatkan sebagai salah satu kandidat penerima nobel perdamaian karena keberhasilan penyelesaian konflik Aceh. Universitas Syiah Kuala, Nangroe Aceh Darussalam pun memberikan gelar doktor honoris causa bidang ilmu hukum perdamaian kepada SBY. Hanya dua orang yang menerima penghargaan tersebut, SBY dan Mahathir Muhammad, mantan perdana menteri Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun