Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Hemat atau Pelit? Memahami Frugal Living dengan Benar

2 Oktober 2025   12:00 Diperbarui: 4 Oktober 2025   06:53 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling tahu kondisi keuangan, tujuan, dan prioritas adalah diri kita sendiri. 

Selama apa yang dilakukan sesuai dengan tujuan keuangan, label "pelit" atau "cermat" hanyalah penilaian orang lain yang tidak relevan. Pada akhirnya, yang merasakan manfaat kebiasaan ini adalah kita sendiri, bukan orang lain.

Frugal Living di Tengah Generasi Z

Di Indonesia, Generasi Z yang kini mendominasi demografi juga mulai banyak mengenal frugal living. 

Bagi sebagian dari mereka, konsep ini berarti hidup sederhana dan hemat, tanpa mengorbankan kebahagiaan. 

Ada yang mempraktikkannya untuk bertahan hidup sebagai mahasiswa, ada pula yang melakukannya sebagai bagian dari persiapan masa depan.

Beberapa Gen Z mengaku pengeluaran terbesar mereka adalah transportasi, makanan, atau kebutuhan gaya hidup seperti skincare dan make-up. 

Untuk menyiasati, sebagian memilih memasak sendiri, menekan pengeluaran transportasi dengan naik kendaraan umum, atau membatasi pembelian barang hanya pada yang benar-benar dibutuhkan. 

Meski praktiknya masih tentatif, kesadaran ini menunjukkan bahwa frugal living perlahan menjadi bagian dari cara hidup generasi muda.

Lebih dari Sekadar Hemat: Membangun Kebiasaan Sehat

Frugal living tidak mengenal usia. Baik yang masih single, menikah, maupun memiliki tanggungan keluarga, semua bisa memulainya. Bahkan, semakin dini seseorang membangun kebiasaan ini, semakin besar dampaknya di masa depan.

Kuncinya ada pada tiga hal utama: belajar hemat, meningkatkan pendapatan, dan berinvestasi. Hemat saja tidak cukup jika pendapatan stagnan, sementara kebutuhan terus bertambah. 

Di sisi lain, meningkatkan pendapatan tanpa mengatur pengeluaran juga percuma karena tetap tidak ada yang tersisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun