Lalu, jika Roblox pada akhirnya benar-benar diblokir, game seperti apa yang bisa dijadikan alternatif?Â
Pertanyaan ini penting karena tidak mungkin anak dilarang total untuk bermain. Dunia anak adalah dunia bermain, dan di era digital, game menjadi salah satu bentuk permainan yang paling populer.
Game yang aman untuk anak harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama, kesesuaian dengan usia.Â
Game yang menampilkan kekerasan, darah, atau bahasa kasar tentu tidak tepat untuk dimainkan oleh anak-anak. Sebagai gantinya, game edukasi atau simulasi yang ramah anak bisa menjadi pilihan.Â
Misalnya, game yang melatih logika, kreativitas, atau kemampuan membaca. Dengan begitu, anak tidak hanya terhibur tetapi juga belajar.
Kedua, orang tua perlu memperhatikan rating usia yang sudah disediakan oleh platform resmi seperti Google Play Store atau App Store.Â
Sistem rating ini memang tidak selalu sempurna, namun tetap bisa menjadi panduan awal untuk menilai apakah sebuah game sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Ketiga, faktor interaksi. Game offline memiliki keunggulan karena tidak melibatkan komunikasi dengan orang asing, sehingga risiko cyberbullying atau manipulasi online bisa ditekan.Â
Namun, jika anak ingin bermain game online, pilihlah yang menyediakan fitur kontrol orang tua.Â
Fitur ini memungkinkan orang tua mengatur siapa saja yang bisa berinteraksi dengan anak, serta memblokir obrolan atau fitur tertentu yang dianggap berbahaya.
Nilai Edukasi dalam Game
Salah satu manfaat besar dari game yang sering dilupakan adalah potensi edukatifnya. Game yang baik bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga bisa menjadi media pembelajaran yang efektif.Â