Dalam setiap hubungan asmara, kepercayaan dan keterikatan emosional adalah dua pilar utama yang menopang keberlangsungan dan kedalaman cinta.Â
Namun, bagaimana jika pilar-pilar ini perlahan berpindah ke orang lain, tanpa ada sentuhan fisik sedikit pun?Â
Di sinilah konsep emotional cheating atau perselingkuhan emosional mulai muncul sebagai ancaman yang tak kalah menyakitkan dari perselingkuhan fisik.
Selama ini, ketika kita mendengar kata "selingkuh", bayangan yang muncul adalah seseorang yang diam-diam menjalin hubungan fisik dengan orang lain di luar pasangan resminya.Â
Namun, kenyataannya, perselingkuhan tak selalu harus bersentuhan dengan tubuh---terkadang, justru hati yang lebih dulu berpaling.Â
Dan lebih mengejutkan lagi, banyak dari kita mungkin pernah atau sedang terjebak dalam dinamika ini tanpa benar-benar menyadarinya.
Apa Itu Emotional Cheating?
Perselingkuhan emosional terjadi ketika seseorang menjalin kedekatan emosional yang mendalam dengan orang lain di luar pasangannya.Â
Kedekatan ini biasanya muncul secara perlahan, bahkan tampak seperti hal biasa pada awalnya. Misalnya, hanya sebatas teman ngobrol, saling memberi semangat, atau menjadi tempat curhat di saat sulit.Â
Namun lama-kelamaan, relasi ini berkembang menjadi hubungan emosional yang lebih intens dan mulai mengambil ruang yang seharusnya menjadi milik pasangan.
Menurut Healthline, perselingkuhan emosional dapat terasa sama menyakitkannya dengan perselingkuhan fisik.Â