Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja Terus Tanpa Henti, Hati-hati Kamu Bisa Jadi Pecandu Kerja

23 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2025   11:49 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pecandu kerja (sumber: freepik/wayhomestudio)

Ketika pekerjaan terus-menerus membebani pikiran, tubuh sulit untuk benar-benar rileks di malam hari. Hasilnya, kualitas tidur menjadi buruk, dan keesokan harinya justru tidak segar untuk bekerja kembali.

Kurangnya tidur tidak hanya memengaruhi konsentrasi dan produktivitas, tetapi juga berisiko menimbulkan berbagai penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, hingga gangguan jantung.

 Maka dari itu, penting untuk menyadari bahwa tidur bukanlah bentuk kemalasan, melainkan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.

4. Merasa Cemas Saat Tidak Bekerja

Ciri lain yang sering muncul adalah munculnya kecemasan atau stres saat tidak bekerja. Seseorang yang workaholic akan merasa gelisah, bahkan bersalah, jika tidak membuka laptop atau mengecek email kantor selama beberapa jam.

Coba tanyakan pada diri sendiri: apakah kamu merasa tidak tenang saat sedang tidak produktif? Apakah kamu sering terpikir untuk "curi-curi waktu kerja" meski sedang dalam masa libur? 

Jika jawabannya iya, itu bisa menjadi pertanda bahwa kamu telah menempatkan pekerjaan secara tidak sehat dalam hidupmu.

5. Tidak Percaya dengan Orang Lain

Seorang workaholic umumnya tidak mudah memercayakan tugas kepada orang lain. Mereka merasa hanya dirinya yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik. Akibatnya, semua tanggung jawab ditumpuk ke pundaknya sendiri.

Padahal, delegasi adalah bagian penting dalam kerja tim dan manajemen waktu. Ketika seseorang terus-menerus menolak bantuan dan enggan berbagi tugas, tidak hanya membuat dirinya kelelahan, tetapi juga menghambat perkembangan anggota tim lainnya. 

Rasa enggan berbagi pekerjaan ini sering kali berakar dari perfeksionisme atau rasa takut kehilangan kendali.

Dampak Buruk Menjadi Workaholic

Workaholism bukan hanya soal waktu yang dihabiskan untuk bekerja, tapi juga tentang dampak negatif jangka panjang terhadap kesehatan, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Mereka yang mengalami workaholism rentan terkena burnout, yaitu kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental karena tekanan kerja berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun