Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja Terus Tanpa Henti, Hati-hati Kamu Bisa Jadi Pecandu Kerja

23 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2025   11:49 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pecandu kerja (sumber: freepik/wayhomestudio)

Dalam beberapa kasus, workaholism juga berakar dari masalah psikologis seperti rasa tidak aman, perfeksionisme, atau keinginan untuk selalu terlihat 'sibuk' sebagai pelarian dari kehidupan pribadi yang kosong atau rumit.

Ciri-Ciri Seorang Workaholic

Tidak semua orang yang bekerja keras bisa langsung dikategorikan sebagai workaholic. 

Namun, jika kamu atau seseorang di sekitarmu menunjukkan beberapa tanda berikut, ada baiknya mulai mengevaluasi ulang hubunganmu dengan pekerjaan.

1. Mengabaikan Kepentingan Pribadi

Salah satu tanda paling mencolok dari seorang workaholic adalah mengabaikan kebutuhan pribadi. Mereka cenderung menunda atau bahkan meninggalkan waktu untuk istirahat, liburan, berinteraksi dengan keluarga, atau memeriksa kondisi kesehatan.

Workaholic biasanya merasa bersalah ketika mengambil cuti atau menikmati waktu santai. 

Mereka sulit membedakan batas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Akibatnya, hidup menjadi tidak seimbang, yang lama-lama bisa menimbulkan dampak buruk bagi kondisi fisik dan emosional.

2. Selalu Terbayang-Bayang Pekerjaan

Bayangkan kamu sedang bersantai di akhir pekan, tetapi pikiranmu terus melayang ke tumpukan laporan di meja kerja. 

Bahkan saat sedang nonton film atau makan malam bersama teman, kamu masih memikirkan email yang belum sempat dibalas. Ini adalah salah satu ciri khas workaholism.

Ketika pekerjaan menjadi beban mental yang terus-menerus mengganggu waktu luang, seseorang kehilangan kesempatan untuk benar-benar memulihkan diri. 

Tubuh boleh saja istirahat, tetapi pikiran tetap aktif bekerja. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa menurunkan kualitas hidup dan membuat seseorang merasa lelah secara emosional.

3. Kesulitan Tidur karena Terlalu Fokus pada Pekerjaan

Seorang pelatih karier bernama Victoria Paine pernah membagikan pengalamannya sebagai workaholic yang kesulitan tidur akibat beban kerja berlebih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun