Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mental Accounting dalam Pengelolaan THR: Strategi Pintar untuk Menghindari Perilaku Konsumtif

5 April 2024   12:00 Diperbarui: 5 April 2024   21:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi accounting, sumber: freepik

Mengingat nilai sebenarnya dari setiap uang yang dikelola dapat membantu individu mengatasi mental accounting. 

Memahami bahwa uang tetap memiliki nilai yang sama, terlepas dari sumber atau tujuan penggunaannya, dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk memperlakukan uang secara berbeda berdasarkan kategori tertentu.

Mengubah Mental Accounting menjadi Aset

Meskipun mental accounting sering kali dianggap sebagai hambatan dalam pengelolaan keuangan pribadi, dengan kesadaran yang tepat, kita dapat memanfaatkannya sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan kita. 

Beberapa cara untuk mengubah mental accounting menjadi aset adalah:

1. Mengalokasikan Uang dengan Bijak

Dengan membagi alokasi uang ke dalam kategori-kategori yang spesifik, seperti tabungan darurat, tabungan liburan, atau dana investasi, kita dapat menggunakan mental accounting sebagai alat untuk mengelola keuangan dengan lebih efektif. 

Ini memungkinkan kita untuk tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang sambil tetap memberikan fleksibilitas dalam penggunaan uang untuk keperluan sehari-hari.

2. Membangun Kebiasaan Pengelolaan Keuangan yang Sehat

Dengan mengubah pola pikir dan perilaku keuangan kita, kita dapat memanfaatkan mental accounting untuk membangun kebiasaan pengelolaan keuangan yang lebih sehat. 

Ini termasuk mengembangkan disiplin dalam pengelolaan anggaran, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan meningkatkan kesadaran akan nilai sebenarnya dari setiap uang yang dikelola.

3. Menciptakan Pengalaman Keuangan yang Positif

Dengan memanfaatkan mental accounting untuk menciptakan pengalaman keuangan yang positif, kita dapat memotivasi diri sendiri untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. 

Misalnya, dengan memberikan imbalan atau hadiah kepada diri sendiri setelah mencapai target tabungan tertentu, kita dapat menggunakan mental accounting sebagai alat untuk meningkatkan motivasi dan komitmen terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

Kesimpulan

Mental accounting adalah fenomena yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan keuangan pribadi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun