Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gagalnya Komunisme dalam Mewujudkan Kemakmuran dan Kesejahteraan

29 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 1 Maret 2024   07:18 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bendera korea utara. sumber: freepik

Karena sistemnya yang otoriter dan sentralistik, negara-negara komunis cenderung memiliki kontrol yang ketat terhadap kebebasan individu dan berekspresi. 

Penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap mereka yang dianggap sebagai ancaman terhadap pemerintahan sering kali dilakukan tanpa proses hukum yang adil.

Contohnya adalah Kamboja di bawah rezim Pol Pot, di mana jutaan orang dinyatakan sebagai musuh rezim dan dieksekusi atau dipaksa bekerja keras dalam kondisi yang mengerikan di kamp-kamp kerja paksa. 

Demikian pula, di Uni Soviet dan Tiongkok, para kritikus pemerintah atau orang-orang yang dianggap berpotensi melawan rezim sering kali menjadi korban represi politik yang brutal.

Kekacauan dan Keruntuhan Sistem Komunisme

Seiring berjalannya waktu, kegagalan sistem komunisme dalam memenuhi janji-janji kesejahteraan dan keadilan semakin terungkap. 

Krisis ekonomi, kelaparan massal, pelanggaran HAM, serta ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan dinamika global menjadi bukti nyata dari kelemahan sistem ini.

Krisis ekonomi yang melanda Uni Soviet pada tahun 1980-an menjadi puncak dari kegagalan sistem ekonomi terencana dan sentralistik yang dijalankan selama beberapa dekade. 

Ketidakmampuan untuk bersaing dalam pasar global serta ketegangan politik internal akhirnya mengakibatkan keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991, yang kemudian menjadi pemisahan negara-negara anggotanya.

Di Tiongkok, setelah bencana Kelaparan Besar dan kegagalan dalam menerapkan kebijakan ekonomi terpusat, pemerintah mulai mengadopsi reformasi ekonomi yang lebih terbuka dan inklusif di bawah Deng Xiaoping. 

Meskipun hal ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan secara signifikan, tetapi bayang-bayang masa lalu komunis masih terasa dalam bentuk kontrol politik yang ketat dan pelanggaran hak asasi manusia.

Kesimpulan

Dari berbagai contoh dan analisis di atas, jelas bahwa sistem komunisme, meskipun bermula dari semangat untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, seringkali gagal dalam mewujudkan janji-janji kesejahteraan dan keadilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun