Curhat tetangga
Tadi malam banyak tetangga yang curhat melalui WhatsApp grup Rukun Tetangga, awalnya hanya satu orang yang mengeluh tentang ribetnya selama empat hari ini, dimana mulai hari Senin sampai dengan hari Kamis tadi malam mereka mendampingi anak-anaknya yang sedang belajar melalui online, selanjutnya mulai ramai cuitan, sampai menjelang pukul sepuluh malam, tiada hentinya, semua tentang bagaimana susahnya mereka mendidik anak-anak mereka sendiri yang hanya berjumlah paling banyak tiga orang.
Terbayang oleh saya bagaimana pengabdian seorang guru disekolah, rata-rata satu kelas ada yang tiga puluh lima orang, empat puluh orang bahkan ada yang lima puluh orang untuk yang berada di pelosok.
Terbayang juga oleh saya, mendengar dan melihat di televisi bagaimana seorang guru dilaporkan kepolisi karena menjewer anaknya disekolah, terbayang juga oleh saya bagaimana seorang guru dilaporkan kepolisi karena memarahi siswanya yang merokok dilingkungan sekolah, terbayang juga oleh saya bagaimana seorang pimpinan pasantren dimaki sampai menangis oleh orang tua siswa, dan terbayang juga oleh saya gaji guru honorer ada yang sebesar Rp. 150.000,- ada yang sebesar Rp. 265.000,- sebulan yang kadang-kadang guru honorer terlambat pembayarannya.
Dan banyak lagi bayang-bayang guru yang sangat menyedihkan, memang ada juga oknum guru yang berbuat tidak senonoh dengan siswanya.
Dengan kejadian empat hari ini, warga dilingkungan saya tinggal seperti ini, saya dapat membayangkan ini tidak terjadi dilingkungan saya saja, sudah pasti ini juga mungkin terjadi di banyak tempat dan di bayak daerah, atau mungkin kita sebagai orang tua malah cuek dengan maksud anak-anak dirumahkan, atau kita sebagai orang tua malah tidak tahu, menganggap ini sebagai liburan dan malah mengajak anak-anak berwisata?"
Seperti kita ketahui semua, guru dapat diartikan sebagai tenaga pendidik atau pengajar suatu disiplin ilmu dengan profesionalisme dengan tugasnya. Atau secara umum dapat diartikan sebagai pendidik dan pengajar  pendidik pada pendidikan anak usia dini, jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Guru sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu
Guru tetap
Di Indonesia guru tetap telah memiliki status sebagai calon pegawai atau Pegawai Negeri Sipil, dan telah bertugas di sekolah tertentu sebagai instansi induknya, sedangkan untuk sekolah swasta , seorang guru dinyatakan sebagai guru tetap jika telah memiliki kewenangan khusus yang tetap untuk mengajar disuatu yayasan tertentu yang telah diakreditasi oleh pejabat atau instansi yang berwenang.
Guru honorer
Guru honorer adalah guru tidak tetap yang belum memiliki status sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, serta di gaji per jam pelajaran, Penggajian kadang secara sukarela dan kadang dibawah gaji atau upah minimum yang telah ditetapkan secara resmi, kalau dilihat hampir tidak ada bedanya antara guru tetap dan guru honorer, bahkan merekapun kadang memakai pakaian seragam sama dengan guru tetap.
Saya saat ini tidak membicarakan tentang tugas dan kewajiban sebagai seorang guru, namun mari kita renungkan bersama, belum satu minggu kita menjadi guru dirumah, apa yang telah kita perbuat untuk anak-anak kita?"
Betapa susahnya menjadi guru, dia menjadikan anak-anak kita agar bisa membaca, mengaji, berhitung dan lain sebagainya, lantas pantaskah kita melaporkan yang sebagian besar tujuannya untuk mendidik anak-anak kita ke polisi?"
Semoga kejadian selama empat hari ini, menjadikan kita lebih menyadari lagi arti pentingnya seorang guru bagi anak-anak kita.
Terima kasig guru, pengabdianmu sangat luar biasa, amal jariah yang tak putus dan tak lekang oleh waktu.
Bogor,20032020