Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kecenderungan Pria atau Wanita "Berselingkuh"

28 September 2019   08:23 Diperbarui: 28 September 2019   08:48 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kompas pada tanggal 4 Mei 2008 pernah melakuka  survei dengan mengangkat pertanyaan "Siapa yang berpotensi berselingkuh ?"

Survei dilakukan kepada laki-laki dan wanita, menurut responden wanita, pria berpeluang 53,4% berselingkuh, wanita 5,7%, dan sama saja 34,8%. Sedangkan menurut responden pria, pria berpeluang untuk selingkuh 38,3%, wanita 15,4% dan sama saja 38,3%. 

Jadi dari data ini disimpulkan baik responden wanita maupun responden pria berpendapat sama, pria lebih tinggi untuk melakukan perselingkuhan.

Menarik lagi pendapat Dr.Boyke pakar seks yang saya kenal sejak saya masih duduk di Sekolah Menengah Atas, saya satu kali mengikuti seminar beliau, saat sekolah dulu, beliau berpendapat "terdapat 4 dari 5 pria melakukan perselingkuhan" dan "perbandingan selingkuh pria dan wanita berbanding 5:2" jadi pria lebih berpeluang selingkuh dari pada wanita.

Sebagai seorang lelaki, membaca ini saya sedikit kecewa dan marah, iseng saya mencoba melakukan penelitian untuk diri sendiri, mengamati sepuluh sahabat lelaki saya dan sepuluh sahabat wanita saya yang kesemuanya saya ambil dari berbagai disiplin ilmu, berbagai tempat pekerjaan, dan berbagai latar belakang keadaan keluarga, agar imbang saya juga mengambil dari sepuluh orang ini, masing-masing dua orang yang belum berumah tangga, dalam hal ini masih "Pedekate" kata orang sekarang.

Kesemua sahabat saya tidak mengetahui kalau mereka merupan "responden tersembunyi" saya untuk mencari kebenaran atas pernyataan diatas.

Saya acak dalam melihat, artinya dalam minggu ini melihat si A, atau berdiskusi dengan si A atau bertanya dengan si A, saya mengambilnya makan malam dengan si A, jam 9 saya dengan si B, makan siang dengan si C, begitu seterusnya.

Awalnya dari sahabat saya yang laki-laki tidak ada masalah, mereka langsung blak-blakan, hanya satu dua orang saja yang masih rada "malu-malu" untuk berterus terang dan pesannya selalu sama "ini rahasia kita ya."

Sedangkan wanita, lebih hati-hati dan cukup lama mendapatkannya, apalagi wanita yang sudah "bersuami"

Dari hasil yang saya peroleh selama 3 bulan melakukan pengamatan, walaupun kami bersahabat sudah tahunan, tapi khusus untuk "responden tersembunyi" ini intens selama tiga bulan.

Hasilnya memang benar kaum saya, kaum lelaki lebih dominan untuk melakukan perselingkuhan dari pada kaum wanita.

Kaum Lelaki

Lebih agresif dan suka memancing-mancing suasana, kebanyakan awalnya hanya main-main, candaan akhirnya coba-coba kalau ada response langsung, kebanyakan memulainya dengan "makan bersama" kemudian dilanjutkan "makan berdua" dan penyebab yang lebih dominan lagi adalah "sering bertemu", setiap hari bertemu dan hampir semua yang berselingkuh ini adalah yang di rumah tangganya tidak diciptakan iklim yang bagus, istri kurang memperhatikan suami, apalagi yang sudah memiliki anak. 

Saya memang tidak meneliti sampai dalam keadaan rumah tangganya namun kebanyakan sesampai dirumah tidak diciptakan suasana rumah yang penuh kehangatan, saling berbagi dan saling mendukung, kebanyakan sibuk dengan urusan masing-masing.

Kaum Wanita

Lebih banyak menunggu, wanita kalau ingin berselingkuh sangat banyak pertimbangannya, banyak penyebabnya dan mereka tidak langsung, membutuhkan waktu yang lama dan banyak yang mereka pikirkan sebelum mereka berselingkuh. 

Kalau dari yang saya lihat sahabat saya ini adalah karena perhatian yang kurang dari para suami, tapi sekali lagi, banyak sekali pertimbangan wanita sebelum dia berselingkuh.

Kalau yang wanita dan pria yang belum berkeluarga yang saya amati, hampir sama, masih mengharapkan orang lain, mungkin karena belum ada perikatan, jadi masih sama-sama lirik kiri lirik kanan.

Tips agar tidak selingkuh

Saya hanya melihat dari sisi wanita dan pria yang saya amati yang setia terhadap pasangannya, mungkin pendapat saya tentang tips agar tidak selingkuh ini ada yang membantahnya, boleh-boleh saja, karena ini pendapat kita masing-masing

Kedekatan terhadap Allah, ya Agama ini yang sangat menjaga setiap mereka ingin melakukan hal-hal yang menurut norma agama dan norma bermasyarakat terlarang, semakin tinggi Ibadah yang dilakukan semakin tidak ada pikiran untuk berbuat hal-hal yang di larang oleh Agama, keimanan adalah benteng yang terbaik.

Berhati hati dengar curhat, kalau anda ingin curhat, curhatlah dengan keluarga terdekat, ada baiknya curhat aja suami istri, saling terbuka, sampaikan harapan dan keinginan masing-masing, sekali lagi kalau mau curhat, pilih-pilih orang yang akan kita curhati.

Berikan setiap waktu luang untuk keluarga, kalau sangat padat untuk mengejar duniawi, minimal sebulan sekali gunakan untuk bersama keluarga, misal ke pantai, ke gunung, ke goa, atau ke Mall dan makan bareng diluar, agar suasana selalu hangat, tidak berfikir yang macam-macam

Saling berkomunikasi, dimanapun berada, luangkan waktu lowong, misal saat waktu sholat, telpon ingatkan anak/istri/suami, atau saat jam makan, tanyakan sudah makan apa belum, menu makannya apa hari ini, dan lain-lain.

Komitmen berkeluarga, suami, istri dan anak-anak tentu di dalamnya ada orang tua, mertua dan ipar, serta keluarga lain harus sangatlah tinggi, tanpa tips-tips diatas kalau kita tidak ikuti tentu sulit mewujudkan sebuah kebahagiaan dalam berumah tangga.

Bogor, 28092019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun