Catur akhirnya tertidur lelap tanpa senyum dan mimpi, menunggu pagi untuk berolah raga, yang kedua dia lakukan sejak minggu lalu, ia bisa melupakan pikirannya, ia bisa melupakan omongan bos tadi sore, ia lupa semua, sampai dia juga lupa kalau dia sudah tidur malam ini.
"Brakkk !!" Catur membanting keras pintu mushola, karena dia sudah kesiangan untuk sholat shubuh, Jack yang menyaksikan dari tadi hanya diam membisu, dia biarkan Catur menunaikan sholat  subuh pukul 5.45 pagi.
Waktu sekarang menunjukan pukul 6.15, Seperti janjinya pada diri sendiri ingin berolah raga di lapangan Sempur, jarak lapangan sempur dari kantor nya paling lama di tempuh lima belas menit, jadi sekitar 6.30 an dia sudah berada di lapangan. Cuaca lumayan cerah, sangat pas untuk berolah raga.
Benar saja sesuai perkiraan tepat pukul 6.30 Catur sudah berada di lapangan sempur, bersiap siap untuk joging, baru dapat satu putaran tiba-tiba cuaca berubah 180 drajat, rintik mulai turun, ini Bogor, kota hujan, susah di tebak, keringat belum lagi keluar, hujan sudah turun, kali ini mulai deras, Catur mencoba menerobos hujan untuk berlindung di warung soto paruh, sarapan di sana.
Catur kembali kaget sesampai di warung soto paruh, sudah ada Dessy di sana, yang juga kaget karena tidak menyangka akan ketemu dengan Catur, terlihat Azka tertidur dengan tangan di jadikan bantal dan di letakkan di atas warung.
"Ketemu lagi, pak...eh Catur," kata Dessy
"Ia, rutin berolah raga disini ?" Tanya Catur
"Kalau saya rutin, hampir setiap minggu, asal tidak turun hujan, ini tadi terang, namun tiba-tiba hujan," lanjut Dessy
"Mari kita sarapan bersama, sudah pesan ?" tanya Catur
"Belum."
"Saya soto paruh, kamu pesan apa ?"