Tanpa keberanian untuk mengubah perilaku sendiri, parenting hanyalah teori di kepala. Anak tidak akan pernah merasakan dampak positifnya.
Pada akhirnya, anak tidak butuh orang tua yang sempurna. Anak hanya butuh orang tua yang mau tumbuh bersamanya.
Anak tidak akan mengingat betapa sering orang tuanya ikut seminar parenting. Tapi ia akan mengingat bagaimana orang tuanya menemaninya saat gagal, bagaimana orang tuanya berusaha sabar meski sulit, dan bagaimana orang tuanya tetap belajar meski usia bertambah.
Itulah warisan psikologis terbesar: bukan teori parenting, melainkan teladan hidup yang otentik.
Parenting adalah perjalanan dua arah. Ia bukan hanya tentang "membentuk anak", tetapi juga tentang "membentuk orang tua". Jika orang tua terlalu sibuk berharap anak tumbuh sempurna, sementara dirinya enggan mengoreksi diri, maka pengasuhan akan berubah menjadi ladang tekanan, bukan ruang tumbuh bersama.
Jadi, sebelum membuka catatan kelas parenting berikutnya, mari sejenak bercermin:
Apakah saya sudah siap ikut bertumbuh bersama anak saya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI