Mohon tunggu...
Mirelda PriscillaTio
Mirelda PriscillaTio Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mirelda

artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Sampah di Lingkungan Sekolah

19 Agustus 2020   14:13 Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:21 2840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan biasanya menjadi limbah. Sampah sendiri bisa berasal dari manusia alam, pertambangan dan lainnya. Sampah sudah menjadi masalah yang begitu serius di lingkungan manapun, mau lingkungan sekolah, rumah, dan tempat-tempat publik lainnya. Namun masalah sampah di lingkungan sekolah cukup serius karena bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan guru, murid dan pekerja di sekolah lainnya.

Banyak sekolah yang hanya mengandalkan janitor untuk membersihkan sampah, namun hal itu yang bisa memicu masalah lain karena murid, guru dan yang lain jadi tidak memperhatikan kebersihan sekolah maka dari itu, seharusnya semua mempunyai tanggung jawabnya masing-masing.

Ada berbagai jenis sampah, yang paling menonjol dan paling umum adalah sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan jenis sampah atau limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup, namun makhluk hidup di sini bukan manusia tetapi tumbuhan dan hewan atau yang berasal dari alam. Sampah organik juga bisa berasal hasil olahan yang dibuang yang dapat terurai secara alami oleh bakteri tanpa menggunakan bahan kimia lagi sebagai pengurainya.

Sampah organik bisa dibagi ke berbagai cabang lagi berdasarkan jenisnya, misalnya ada sampah organik basah dan kering. Seperti namanya sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air sedangkan sampah kering adalah yang sedikit mengandung air.

Sampah yang kedua adalah anorganik, sampah ini adalah kebalikannya dari sampah organik yaitu sampah yang bukan berasal dari alam namun sampah yang dibuat oleh manusia. Sampah anorganik bisa di bagi menjadi dua jenis, sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa di daur ulang. Plastik adalah salah satu contoh sampah anorganik yang tidak bisa di daur ulang maka dari itu sudah banyak negara termasuk Indonesia yang melarang pemakaian terlalu banyak plastik. Contoh lainnya dari sampah anorganik adalah, kain, filter rokok, baju kaos, bola lampu, kabel, ban dan lain-lain.

Sebenarnya semua sampah bisa dimanfaatkan bahkan sampah yang tidak bisa di daur ulang. Misalnya walaupun plastik tidak bisa didaur ulang namun dari pada kita membuang plastik kita bisa memanfaatkannya dengan cara menggunakan barang berbahan plastik lebih dari sekali contohnya adalah kantong plastik, kantong plastik bisa dipakai berulang kali untuk mengurangi sampah.

Ada juga yang memanfaatkan sampah kertas untuk membuat kerajinan tangan seperti memakai kertas untuk membuat wadah. Kerajinan tangan ini bisa diaplikasikan kepada murid di sekolah agar bisa lebih meringankan jumlah sampah. Sampah anorganik lainnya dapat didaur ulang di bank sampah, bank sampah adalah tempat dimana berkumpulnya sampah-sampah anorganik yang dapat diolah atau di daur ulang kembali. 

Untuk kesimpulannya, ada dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik dibagi lagi menjadi dua yaitu basah dan kering sedangkan sampah anorganik atau non-organik dibagi menjadi sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa di daur ulang. Informasi observasi di atas bisa dipakai di lingkungan sekolah atau rumah agar kita bisa lebih pintar memilah sampah, memanfaatkan sampah dan mengurangi masalah sampah di negara kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun