Mohon tunggu...
Mira Widya Saragih
Mira Widya Saragih Mohon Tunggu... Universitas Brawijaya

Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Permasalahan Pengelolaan Sampah di TPS3R Wilayah Batu

28 Mei 2025   08:35 Diperbarui: 28 Mei 2025   07:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah yang dikerubungi lalat di salah satu TPS3R Wilayah BatuSumber: Dokumentasi Penulis

Pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak daerah, khususnya Kota Batu. Sebagai kota yang juga dikenal sebagai destinasi wisata, pengelolaan sampah di Kota Batu seharusnya menjadi prioritas penting agar lingkungan tetap bersih dan nyaman, baik bagi warga maupun wisatawan. Namun, pada kenyataannya, pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) masih menghadapi sejumlah masalah yang perlu segera ditangani. 

Salah satu contoh nyata adalah kondisi di TPS3R Jalibar Berseri. Lokasi ini berada sangat dekat dengan kawasan wisata, namun sayangnya pengelolaan sampah di sini belum berjalan optimal. Sampah yang seharusnya diolah secara mandiri melalui proses pengurangan, pemilahan, dan daur ulang, justru langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa proses pengelolaan yang memadai. Praktik ini jelas kurang efektif dan berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, terutama di area yang padat pengunjung.

Mengapa masalah ini bisa terjadi? Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya komitmen dan dukungan dari pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah. Walaupun secara kebijakan sudah ada aturan mengenai pengelolaan sampah, implementasinya di lapangan masih jauh dari harapan. Keterbatasan sumber daya, baik dari segi dana, fasilitas, maupun tenaga operasional, menjadi kendala utama yang menghambat proses pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.

Selain itu, fokus pemerintah yang sangat besar pada pengembangan sektor pariwisata kadang membuat sektor pengelolaan sampah menjadi kurang mendapat perhatian serius. Padahal, keduanya harus berjalan beriringan. Sebagai kota wisata, Kota Batu seharusnya mengedepankan pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan untuk menjaga citra dan kenyamanan kota. Pengelolaan sampah yang buruk tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi daya tarik wisata dan merugikan perekonomian lokal.

Tak kalah penting, partisipasi masyarakat juga masih kurang optimal. Kesadaran warga untuk memilah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan harus terus ditingkatkan melalui edukasi dan program-program yang melibatkan masyarakat secara aktif. Tanpa dukungan dan kesadaran dari masyarakat, pengelolaan sampah yang baik sulit tercapai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun