Hirup udara segar, duduk di bawah pepohonan rindang, lihat pemandangan berwarna hijau yang luas, dan tidur bermalam di tengah hamparan alam adalah beberapa cara kita untuk healing. Kata healing sendiri semakin sering kita ucapkan atau dengar saat kita ingin melakukan wisata ke tempat yang menyejukkan mata  atau menentramkan pikiran setelah menjalani hiruk pikuk kehidupan setiap hari.
Bukan tanpa alasan, kita biasanya butuh waktu atau tempat yang tepat untuk beristirahat sesudah melakukan aktivitas sehari-hari yang terkadang membuat kita jemu atau bosan. Melakukan wisata bukan hanya untuk berfoya-foya atau membuang waktu, tapi mempersiapkan diri kita untuk menghadapi pekerjaan atau aktivitas kita setelahnya.
 Hanya saja, kita kerap kesulitan untuk mengakses tempat-tempat wisata tersebut. Terkadang butuh waktu, energi, dan serta isi dompet yang tebal untuk melakukan wisata.
Tentu saja, kita justru bisa kembali stres setelah healing jika tidak bijak menyeimbangkan budget dan keperluan kita untuk melakukan wisata itu. Apalagi jika tempat wisata yang kita inginkan tidak sesuai ekspektasi atau justru akses menuju tempat itu sangat menyulitkan, terutama jika saat berkendara.
 Bagaimana pun, tempat wisata kadangkala dianggap eksklusif untuk kaum tertentu atau justru harus mengeluarkan banyak uang. Padahal, semua orang butuh healing. Semua orang butuh istirahat dan melakukan aktivitas untuk kepentingan rekreasi atau hiburan.
Tak hanya itu, kita pun kadang pusing harus mencari tempat yang mudah dijangkau, misalnya melakukan perjalanan memakai motor saat touring atau saat berkendara sendirian. Jika akses  jalanan buruk atau tanpa penerangan yang baik, kita mungkin akan pikir dua kali untuk mengunjungi tempat itu saat berkendara.
 Di sisi lain, ternyata terdapat tempat-tempat yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan kita untuk healing atau wisata dengan nyaman, baik dari akses hingga biaya. Tak hanya itu, mereka membuka tempat wisata untuk kemajuan desa mereka sendiri.
 Desa Alamendah adalah salah satu tempat itu. Terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung,  tempat ini sangat cocok untuk disebut sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara. Anda pun mudah mengunjunginya terutama jika dari kota besar seperti Bandung atau Jakarta.
 Di sana, kita dapat mengunjungi berbagai tempat wisata, menikmati keindahan alam, memetik buah langsung di kebun, atau melakukan camping atau glamping di tengah hamparan alam yang luas dan sejuk itu. Di sana, kita bisa mengisi ulang kembali energi atau healing dengan nyaman.
 Pada  Sabtu, 5 November 2022, Desa Wisata Alamendah dipilih menjadi salah satu tempat wisata untuk acara Festival Kreatif Lokal 2022 oleh Adira Finance. Di sana, Adira Finance menggelar Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara dan Pasar Rakyat untuk untuk kelima kalinya setelah beberapa kota lain seperti Bali dan Jogjakarta.
 Festival Kreatif Lokal sendiri merupakan acara dari hasil sinergi dan kolaborasi Adira Finance dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) untuk mengembangkan pariwisata, budaya, dan kearifan lokal, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
 Tentu saja, Desa Alamendah ini dipilih bukan tanpa alasan. Tempat wisata yang dekat dengan berbagai jenis kegiatan wisata seperti Penangkaran Rusa Ranca Upas hingga Kawah Putih ini memenuhi banyak kriteria sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara.
 Selain itu, Desa Alamendah ini memiliki infrastruktur yang memadai, penerangan lalu lintas yang cukup, stasiun pengisian bahan bakar dan bengkel otomotif yang mudah dijangkau, serta Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Hal ini tentu menjadi kabar baik jika kita datang dengan berkendara sendiri atau secara kelompok. Bagaimana pun, kita tidak ingin ribet di jalan saat melakukan healing, bukan?
 Swandajani selaku Direktur Marketing Adira Finance sendiri mengakui bahwa Desa Alamendah sangat unggul dibandingkan desa lain, terutama dari SDM yang mampu menjadi pelaku ekonomi kreatif, serta pengelola dan pemandu wisata.
 Festival Kreatif Lokal atau FKL 2022 ini pun merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Finance di bawah pilar Sahabat Lokal yang sudah digelar selama 3 tahun terakhir ini.
Â
Selain menampilkan seni lokal seperti silat dan tarian tradisional, acara ini pun menggelar kegiatan literasi dan pendampingan UMKM bertajuk Desa Wisata Kreatif dan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara serta Festival Pasar Rakyat.
 Penyelenggaraan acara ini sendiri didukung oleh berbagai pihak,  baik dari pemerintah maupun swasta. Mereka meliputi Zurich Asuransi Indonesia, MUFG, Adira Finance Syariah, dan Bank Danamon.
 Di samping itu, Desa Alamendah sendiri merupakan destinasi wisata yang sudah mengantongi sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan setelah dinyatakan memenuhi semua persyaratan serta menunjukkan konsistensi penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan sesuai kriteria pada pedoman standar Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia dalam permen parekraf No. 9 tahun 2021.
Kembali lagi, kita sendiri akan disuguhkan dengan berbagai tempat kunjungan dan aktivitas healing sesuai dengan keinginan kita. Baik menemui rusa atau memetik stroberi mengunjungi Kawah Putih atau berendam di pemandian air panas bisa dilakukan di sana.
 Di sana, terdapat kafe, restoran, kolam, hingga penginapan dengan konsep Glamping. Glamping sendiri merupakan singkatan dari glamour camping atau kemping yang cukup mewah. Dengan melakukan glamping, kita tidak perlu pusing memikirkan untuk membawa banyak peralatan seperti tenda karena penginapan tersebut sudah menyediakannya.*
Â
