Mohon tunggu...
Cerpen

Si Kembar

5 Juni 2016   09:08 Diperbarui: 5 Juni 2016   09:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi dini hari sudah menjadi hari yang sangat ribut di rumah yang luas itu. Kedua anak perempuan mereka sedang membicarakan sesuatu yang membuat seisi rumah kaget. Mereka berdua terlahir kembar, dia lah Sila dan Mila. Di umur remaja, mereka berdua justru sudah sangat aktif di berbagai kegiatan juga organisasi. Hasil didikan Ayah dan Bunda itulah yang membuat mereka seperti sekarang. Anak kembar itu sangat bersaing jika terkait masalah kesuksesan. Sila sangat menyukai bidangnya yang memang terlihat sangat jarang bagi perempuan, yang dimaksud adalah Pilot. Sila tidak hanya menyukai hal yang berhubungan dengan laki-laki, sehingga benar-benar didalami.

Sedangkan Mila, lebih tertarik di bidang fashion. Menurut Mila, bidang itu tidak akan menetap dan akan ada waktunya tersendiri. Sila dan Mila perempuan yang baik dan dapat menghargai waktu. Menurut keduanya, setiap hal yang terjadi di setiap satu detiknya ada proses. Ketika ingin menggapai sesuatu, proses itu sangat diperlukan. Pengalaman-pengalaman yang terjadi di setiap harinya dijadikan pelajaran. Kisah mereka ini tidak lengkap jika tidak dikaitkan dengan masalah percintaan. Beginilah kisahnya..

Sila yang terlihat sangat tomboy itu selalu diam ketika keluarganya menanyakan tentang seorang laki-laki yang ditemuinya beberapa hari yang lalu. Rupanya, sahabat Sila yang memperkenalkan mereka. Sila sering menghubungi laki-laki tersebut melalui telepon genggamnya. Mila yang merupakan saudara kembarnya, belum mengetahui akan hal tersebut. Yang ia ketahui adalah Sila sedang merasakan jatuh cinta. Seperti merasa tidak peduli, tetapi hal itu sangat mengganggu kepalanya. Mengapa Sila begitu tertutup? Tidak biasanya Sila seperti ini.

Suatu hari, Mila juga dekat dengan laki-laki yang dapat mengubah hidupnya. Dahulu, Mila sangat trauma jika mengenal laki-laki, karena menurutnya laki-laki yang memiliki sifat baik hanya 1:10 dan sangat jarang ditemukan. Hari itu berbeda, laki-laki itu bertemu saat di toko buku. Awalnya Mila tidak menyangka jika akan bertemu laki-laki tersebut, namun lama kelamaan laki-laki itu sering membantunya. Padahal sebelumnya mereka sama-sama tidak saling mengenal.

Keasingan yang tidak biasa. Sila dan Mila, biasanya selalu terbuka. Lantas mengapa mereka menjadi tertutup di kemudian hari?

Pada beberapa bulan berikutnya, Mila ditanya oleh Sila,


“Cowok ya Mil? Tumben ga cerita, biasanya kamu selalu cerita.”

“Hehe kali ini beda, aku ketemu juga gak sengaja. Kamu juga kan Sil, biasanya kamu sangat terbuka tapi kok tiba-tiba kayak lagi nyembunyiin sesuatu?”

Akhirnya mereka berdua lebih sering bercerita tentang kehidupan asmaranya, mereka menjadi sering bertukar pengalaman. Kemudian, Sila dan Mila berencana untuk bertemu pasangannya masing-masing. Karena menurut Sila, cerita itu tidak berujung jika belum pernah bertemu dengan kembarannya tersebut. Ternyata saat ditanya soal nama, jawaban mereka berbeda. Sila dengan Erik, dan Mila dengan Agustian. Rencana mereka untuk bertemu pasangannya masing-masing akan diadakan hari Sabtu. Sila yang sedang liburan dari kuliah pilotnya langsung mengajak Erik untuk bertemu pasangan saudaranya. Sama halnya dengan Mila yang belum mengajak dan baru mengajak kira-kira h-3 hari sebelum Minggu.

Lelaki Mila nampaknya belum bisa bertemu karena Hari Minggu jadwalnya sangat padat. Sehingga pertemuan itu diundur minggu depannya lagi. Mila sudah berencana, namun Sila yang tidak bisa karena di hari Minggu pada minggu berikutnya, Erik akan ada acara meeting dengan teman-teman kantornya. Akhirnya di minggu yang selanjutnya lagi, mereka masih belum merencanakan pertemuan. Kali itu, Sila yang sedang bosan ingin memperkenalkan Erik kepada orang tuanya. Sila sengaja tidak cerita kepada Mila, karena Mila pasti akan mengomentarinya.

Pertemuan itu pun terjadi. Erik ke rumah Sila yang sedang tidur. Lantas yang membuka pintu pun Mila. Tidak lama saat Mila keluar untuk membukakan pintu, Sila terbangun dari tidurnya. Tetapi, Mila sudah keluar dan Sila baru ingin cuci muka. Mila melihat Agustian di depan, dan sedikit bertanya-tanya, sedang apa ia di depan rumah Mila. Agustian ternyata ingin menemui orang tuanya Mila, Sila yang baru dari kamar mandinya melihat Erik sudah di dalam ruang tamunya. Ia ganti baju dan langsung menuju ke bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun