Mohon tunggu...
Mira Marsellia
Mira Marsellia Mohon Tunggu... Administrasi - penulis kala senggang dan waktu sedang luang

You could find me at: http://miramarsellia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ad Hominem to Ahok, Cara Ngeles Basi

1 Maret 2015   14:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sesat logika yang digunakan untuk menyerang Ahok, berulang-ulang digaungkan oleh DPRD DKI Jakarta, adalah Ahok tidak santun, tidak beretika, Ahok gebrak-gebrak meja, Ahok menggunakan kata-kata brengsek, maling, dan lain sebagainya. Lho terus urusan angka yang diduga mark up tersebut, pantas atau tidak adalah urusan lain katanya. Lho, kan yang bikin Ahok marah kan itu.

Sebagai seorang penjual gado-gado yang jarang nonton tipi, sekalinya nonton tipi, puyenglah saya. Saya kan orangnya polos berpikiran lurus, kok yang bapak-bapak ributkan ini adalah penggunaan kata siluman. Gak rela katanya kalau disebut anggaran siluman, soalnya disetujui rame-rame dan ngundang-ngundang wartawan. Jadi kalau menggelembungkan dana berjamaah itu bukan siluman ya namanya, oh baiklah apakah kita harus cari kata lain? Siluman kan gak kelihatan, kalau kita sebut dana maling enak gak kira-kira? Kan maling kelihatan orangnya (kalau ketangkep).

Kata etika dan etiket saja sudah pabaliut begitu, bikin saya sebal. Ahok itu baik tapi tidak beretika, kata seseorang dari DPRD di tipi tadi malam yang saya lupa namanya. Lah tau engga sih bedanya etika dan etiket? Etika itu standar moral, etiket itu sopan santun. Trus ribut soal pelecehan yang dilakukan Ahok, bentar-bentar, setahu saya Ahok engga menyerang orang, tapi yang bikin dia marah adalah pada proses yang terjadi. Kalau kubu lawan ribut-ribut malah soal penggunaan kata dan sopan santun, jadi Ahok kudu cium tangan dan bilang "punten" gitu tiap kali mau protes?.

Saya dulu punya atasan yang nyaris kembaran Ahok dalam hal marah-marah. Kalau ada yang terlambat datang saat kita training, kita dimarahi dengan kata pedas, "malu dong" katanya, pada trainer yang datang lebih pagi, dan malu pada perusahaan yang sudah bayarin kita mahal-mahal untuk mengikuti training di hotel mewah tersebut. Pedas sih, tapi kan bener. Apa kami sakit hati? Tidak. Toh kebenaran memang pahit dirasa, tapi manis buntutnya.

Saran saya, daripada ngeles basi dengan pakai cara ad hominem, mending pikirin cara lain yang lebih elegan.

Buat bapak-bapak yang ngelesnya basi itu ini saya kutipkan dari wikipedia arti kata ad hominem:

Ad hominem (yang berarti "tertuju pada pribadi atau karakter seseorang"), yang merupakan singkatan dari argumentum ad hominem, adalah upaya untuk menyerang kebenaran suatu klaim dengan menunjuk sifat negatif orang yang mendukung klaim tersebut.[1] Penalaran ad hominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika.


Sekarang sih daripada mikirin penggunaan kata-kata yang digunakan Ahok, mendingan mikir gimana caranya jelasin proses tender, perusahaan-perusahaan yang ikut tender (salah satunya ternyata adalah alamat tukang mesih foto kopi), dan referensi harga yang bisa menjelaskan kenapa pengadaan UPS bisa semahal itu, apakah UPS barang reject sisa NASA buat satelit atau apa.  Dan lain-lain kejanggalan yang mulai terkuak.

Dan juga kalau ngeles di tipi jangan pakai emosi ya pak, lucu keliatannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun