Mohon tunggu...
Mira Karisma UIN Mataram
Mira Karisma UIN Mataram Mohon Tunggu... Mahasiswi

Nama saya Mira karisma hobi saya adalah membaca novel , membaca buku-buku berkaitan dengan sejarah baik itu sejarah Islam maupun sejarah dunia .saya sangat gemar membaca buku .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKP UIN Mataram Selengen 2025 Gelar Sosialisasi Pernikahan Dini di Lombok Utara : Ketika Masa Depan Terthenti di Usia Muda

3 Agustus 2025   15:27 Diperbarui: 3 Agustus 2025   15:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pernikahan Dini di SMK Negeri I Kayangan/Doc. KKP UIN Mataram Selengen 2025

Selain edukasi, perlindungan hukum terhadap perempuan korban pernikahan dini dan janda muda perlu diperkuat. Pemerintah desa bisa mengoptimalkan regulasi perlindungan perempuan dan anak, membentuk posko pengaduan kekerasan rumah tangga, serta menyediakan akses pelatihan keterampilan bagi perempuan agar mandiri secara ekonomi.

Bahkan lebih jauh, sekolah dan pesantren perlu mengambil peran aktif dalam memberikan kurikulum kesehatan reproduksi, pentingnya pendidikan hingga tuntas, dan bahaya pernikahan usia dini bagi masa depan perempuan dan anak-anak. Tidak mudah mengubah norma dan kebiasaan yang telah mengakar lama. Stigma sosial kerap menjadi penghalang utama upaya perubahan. Namun pengalaman langsung di lapangan menunjukkan harapan: semakin banyak anak muda, tokoh agama, dan masyarakat yang mulai terbuka terhadap diskusi isu perempuan.

Optimisme itu tidak datang tanpa kerja keras. Butuh perjuangan kolektif lintas elemen: pemerintah, akademisi, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan. Komitmen bersama diperlukan agar generasi mendatang dapat tumbuh dalam lingkungan yang suportif, bebas stigma, dan penuh peluang memberdayakan diri.

Isu pernikahan dini di Lombok Utara---khususnya di Tanjung---adalah cerminan perjuangan perempuan Indonesia. Dunia pendidikan, kesehatan, dan agama harus hadir sebagai pelindung dan pemberdaya, bukan sekadar pengamat. Edukasi, regulasi, dan advokasi harus berjalan beriringan demi masa depan perempuan yang sehat, mandiri, dan bermartabat.

Sosialisasi Pernikahan Dini di SMK Negeri I Kayangan/Doc. KKP UIN Mataram Selengen 2025
Sosialisasi Pernikahan Dini di SMK Negeri I Kayangan/Doc. KKP UIN Mataram Selengen 2025

"Setiap perempuan berhak bermimpi dan mewujudkan masa depan, tanpa terhenti di pelaminan yang terlalu dini. Mari menjadi bagian dari perubahan, mulai dari langkah kecil: saling menguatkan dan saling mendengarkan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun