Cerita Gelora Muda ala Generasi Z dalam Pementasan Teater Abang None Jakarta

Di tahun 2022 geliat seni tanah air khususnya seni pertunjukkan kembali bangkit. Banyak sekali event musik ataupun pertunjukkan seni yang kembali dilakukan secara offline dengan ditonton oleh ratusan bahkan puluhan ribu penonton. 

Festival musik, pementasan teater, event-event festival film kembali hadir menghibur langsung masyarakat yang selama pandemi haus akan menonton hiburan secara langsung.

Mereka yang selama pandemi harus "tertidur sejenak" tanpa karya yang bisa ditampilkan secara langsung ke publik kini sudah kembali "bangun". Dunia seni Indonesia kembali menunjukkan taringnya dan para seniman dan penggiat seni kembali bersemangat untuk membuat dan menampilkan karyanya kembali.

Salah satu yang kembali hadir di tahun ini setelah selama pandemi sempat vakum adalah pementasan teater yang dibuat dan dilakukan oleh Teater Abang None Jakarta. Menjelang akhir tahun 2022, Teater Abang None Jakarta membuat pementasan teater yang berjudul "Gelora Muda" 

Sekilas tentang Teater Abang None Jakarta

Teater Abang None Jakarta merupakan wadah berkarya bagi para Abang None baik yang masih menjabat atau sudah menjadi alumni untuk bergerak di bidang seni maupun budaya khususnya budaya Betawi. 

Mereka para Abang None bisa menampilkan kemampuan berkesenian apalagi seperti diketahui teater merupakan seni yang menggabungkan semua unsur seni dari mulai seni musik, akting, seni tari dan lainnya.

Teater Abang None Jakarta didirikan pada tahun 2009 atas prakarsa dan peran penting dari Maudy Koesnaedi yang merupakan None Jakarta Tahun 1993. Teater Abang None (Teater Abnon) lahir dari keinginan Mpok Maudy yang ingin membuat kegiatan Betawi untuk anak muda yang pernah diucapkannya ketika ditanya oleh salah satu Juri Pemilihan Abang None Tahun 1993 yaitu Poppy Darsono.

Teater Abang None adalah bentuk sumbangsih dan usaha Mpok Maudy dalam melestarikan budaya Betawi serta sebagai sarana untuk memberikan kesempatan kepada Abang None Jakarta untuk terlibat dalam membantu melestarikan budaya Betawi. 

Tim Teater Abang None.| Foto: dokumentadi pribadi

Seperti yang dikatakan Mpok Maudy pada saat Talkshow Anak Betawi dan Metropolitan Jakarta di Tahun 2016 bahwa 

Mau musik, film atau apapun mau gabung sama teater yang penting berjuangnya sama-sama biar lebih mudah daripada berjuang sendiri-sendiri untuk Betawi. Bahwa untuk tetap melestarikan budaya Betawi tidak bisa berjuang sendiri karena sejatinya berjuang bersama-sama itu lebih baik. ~Maudy Koesnaedi

(Ulasan Teater Abang None akan ditulis lengkap lagi di artikel yang akan datang)

Pementasan Gelora Muda

Sebelum pandemi tepatnya di tahun 2018, Teater Abang None membuat pementasan yang berjudul "Seperjakarta" dan penulis sempat membuat ulasannya di Kompasiana yang berjudul SeperJakarta. 

Setelah pertunjukkan SeperJakarta, tidak ada lagi pementasan apalagi ditambah adanya gelombang Covid-19 yang membuat berbagai unsur kegiatan masyarakat dilarang dilakukan termasuk berkesenian.

Namun setelah pandemi perlahan kian mereda dan hiatus dari segala aktivitas berkesenian, maka menjelang usia teater yang ke-15 tahun, dalam rangka memperingati 50 tahun Abang None Jakarta dan memperingati Hari Pahlawan, maka Teater Abang None membuat pementasan teater yang berjudul "Gelora Muda" pada tanggal 12 November 2022 bertempat di Soehana Hall, SCBD Jakarta Selatan.

Dan penulis berkesempatan untuk menonton pertunjukkan berdurasi 1 jam lebih ini karena sejak dikenalkan pada Teater Abang None Jakarta di tahun 2003, penulis langsung jatuh cinta dengan Teater Abang None dan meskipun tinggal di luar kota Jakarta tapi penulis selalu tidak pernah absen menonton pertunjukkan Teater Abang None. 

Cerita Gelora Muda

Pementasan Teater Gelora Muda menceritakan tentang sekelompok anak muda Jakarta yang terdiri dari lima anak muda dalam membuat tugas video tentang peran anak muda di masa kemerdekaaan yang kemudian membawa mereka dalam sebuah perjalanan memahami pentingnya gelora muda untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.

Foto: dokumentasi pribadi

Cerita di awali dari pertemuan 4 orang anak muda-mudi Jakarta yaitu Arman, Juleha, Dali, Kusuma yang saat itu bersepeda di CFD Bunderan HI dengan kawan lama Arman yaitu Jayadi seorang anak muda pecinta budaya Betawi. 

Arman yang pernah merundung Jayadi kemudian berdamai dan Jayadi malah membantu Arman dan kawan-kawan dalam membuat tugas video mereka.

Foto: dokumentadi pribadi

Alur cerita membawa mereka tidak hanya di CFD namun juga ke beberapa tempat yang mempunyai nilai historical yang tinggi bagi Jakarta maupun Bangsa Indonesia seperti Museum Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, Stasiun Gambir, Pasar Baru, dan Gang kelinci dengan keunikan serta sejarah masing-masing.

Foto: dokumentadi pribadi

Setelah membuat video itulah mereka menyadari bahwa semangat dan gelora muda masih sangat dibutuhkan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan di era milenial. Bahwa gelora muda masih punya harapan agar bisa menjadi contoh bagi anak-anak muda untuk terus mengingat perjuangan para pahlawan.

Kita sudah belajar dari sejarah, bahwa kobaran semangat anak muda memberi kontribusi besar bagi bangsa kita. Dan saatnya sekarang kita berkarya, memberi kontribusi untuk negara. This our time to show the word we can do ~ Arman

Yang menarik dari Pementasan Teater Abang None "Gelora Muda"

Teater Abang None adalah teater produksi karya anak muda yang penuh dengan talenta. Seperti yang dikatakan pendiri Teater Abang None Jakarta yaitu Maudy Koesnaedi yang mengatakan bahwa pentas Teater Abang None merupakan pentas mandiri karena semua crew, cast, sutradara dan tim produksi semuanya adalah Abang None yang bertalenta. Karenanya Mpok Mod sangat bersyukur Teater Abnon dapat kembali berkarya dan merangkul talenta-talenta baru dari Abang None angkatan 2019.

Talenta-talenta berbakat itu sangat terlihat pada saat pementasan berlangsung dimana para pemain terlihat sangat bagus dalam memainkan peran bahkan mereka memiliki talenta hebat dalam bernyanyi. 

Semua lagu dalam pementasan ini dibawakan dengan sangat apik. Pemilihan lagunya sangat klop dengan jalan ceritanya. Joke-joke ringan tidak lupa diselipkan dalam cerita sehingga membuat penonton tertawa bahkan sampai terbahak-bahak karena lucu dan sangat menghibur. 

Untuk yang bagian menghibur dan bikin terbahak-bahak juaranya memang Astry Ovie, pemain senior Teater Abang None yang juga seorang MC maupun Voice Talent.

Foto: dokumentasi pribadi

Yang menarik lainnya seperti ditampilkannya kehidupan Jakarta yang sedang trend saat ini di kalangan anak muda Jakarta seperti dari fashion anak muda Jakarta kini, fashion show Citayem, trend "kamu nanya", "Bunda Corla" maupun cerita sisi lain kehidupan kampung di Jakarta. 

Di awal-awal cerita beberapa anak dilibatkan pula di pementasan ini. Mereka sangat aktif dan cerita bahkan salut untuk mau tampil sejak usia dini. 

Selain itu yang lebih menarik lagi adalah dari penggambaran lokasinya. Ketika di Museum Naskah Proklamasi yang di lokasi aslinya terdapat patung Soekarno dan Sayuti Melik yang sedang mengetik teks proklamasi kemudian digambarkan secara persis dengan menampilkan aktor yang menyerupai patung tersebut. 

Begitu juga ketika di Museum Sumpah pemuda dan lainnya. Semuanya apik memainkan sebagai patung yang mirip seperti aslinya. Wardrobenya buat saya juara banget.

Foto: dokumentadi pribadi

Foto: dokumentadi pribadi

Teater Abang None memang selalu jawara dalam menampilkan pementasan yang bagus. Semua yang terlibat sangat total dengan peran dan tugasnya masing-masing. 

Tiga bulan mereka menyiapkan pementasan ini, waktu yang singkat tapi bisa menampilkan pementasan luar biasa. Padahal mereka yang terlibat di pementasan terdiri dari Abang None dengan berbeda profesi dari mulai penyanyi, pekerja kantoran, dokter, MC dan lainnya. 

Mereka mau meluangkan waktu dan tenaga untuk Teater Abang None sebagai wujud dari kontribusi mereka dalam melestarikan budaya Betawi dan dalam berkesenian.

Teater Abang None dalam setiap pementasannya selalu konsisten menggabungkan kebudayaan dan kesenian Betawi dengan kesenian dan trend era sekarang. Dan itu yang menjadi ciri khasnya. 

Dari pementasan Teater Abang None kita bisa belajar bahwa masih banyak anak muda yang mampu membuat dan menampilkan pertunjukkan yang tidak hanya menghibur dan memberikan tontonan semata namun juga memberikan pesan dan tuntunan kepada generasi muda.

Seperti yang disampaikan oleh asisten sutradara Pementasan Teater Abang None "Gelora Muda" yaitu Nisssia Ananda yang mengatakan bahwa

Pementasan ini menyelipkan pesan-pesan untuk mengingat sejarah perjuangan pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Harapannya pertunjukkan ini dapat menghibur sekaligus mengingatkan kembali para penonton akan jasa jasa para pahlawan muda Indonesia" Nissia Ananda

Gelora Muda memang masih dibutuhkan kontribusinya bagi negeri ini apalagi mengingat mereka hidup di zaman yang teknologi semakin maju dan menjadi bagian dari Generasi Zilenial atau Generasi Net yang dalam kehidupan sehari-hari terbiasa dengan teknologi dan gadget canggih yang memang secara tidak langsung berpengaruh pada kepribadian generasi Z saat ini. 

Kecanggihan teknologi bisa dimanafaatkan untuk hal-hal yang positif dengan membuat karya bahkan menjadi bagian dari proses karya itu dibuat.

Foto: dokumentasi pribadi

Selamat dan sukses untuk Teater Abang None Jakarta. Salam cerdas berbudaya dan salam cinta budaya Indonesia