Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Faisal Hamudi, Anak Difabel yang Mempunyai Mimpi Bertemu Pemain Sepakbola Ricky Kambuaya

21 Juni 2022   09:52 Diperbarui: 26 November 2022   21:59 3973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Hebat  bernama Faisal : Foto : dokumentasi pribadi (Mira Habibah)

Sebagai seorang insan, sering kali kita mengeluh tentang hidup kita. Kita mengeluh karena dalam perjalanan hidup bertemu dengan mereka yang memanfaatkan kebaikan dan kemampuan yang kita miliki. Tapi justru tanpa kita sadari jika kita ikhlas dan tulus justru akan menjadikan kita pahala untuk bekal di akhirat kelak. 

Sering kali pula kita selalu merasa kekurangan atas apa yang Tuhan berikan sampai lupa dengan kata bersyukur ataupun bersabar. 

Kalau kita selalu melihat yang sempurna dan diatas kita kehidupannya secara materi, kita belum tentu tahu dan memahami artinya bersyukur

Memang tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan sejatinya milik sang pencipta. Namun ada kalanya kita merasa minder jika melihat mereka yang mempunyai kemampuan lebih dibanding kita dan  selalu berusaha bagaimana caranya agar bisa seperti mereka. 

Padahal sejatinya pembelajaran hidup yang sesungguhnya adalah ketika bertemu dan melihat mereka yang maaf memiliki keterbatasan atau kemampuan materi di bawah kita. Karena dengan itu kita akan menghargai hidup untuk lebih bersyukur dan lebih ikhlas lagi dengan apa yang sudah kita miliki sekarang bahkan terpacu untuk membantu mereka. Bahkan kadang bisa menjadi cambuk bahwa mereka saja dengan keadaan yang kurang dari kita tapi masih memiliki semangat hidup dan masih bisa tersenyum bahagia akan keadaan hidup yang mereka jalani.

Dan itupun alasan saya akhirnya memutuskan menjadi relawan dengan turun tangan membantu mereka yang bisa saya bantu dengan kemampuan yang saya bisa tentunya karena dari mereka banyak sekali pembelajaran hidup yang bisa saya dapatkan. Seorang kawan yang saya kenal ketika event Purwakarta Walking Tour Tahun 2019 bernama Retno Dyah (IG: @retno_dyah) , dialah yang menjadi inspirasi saya untuk melakukan kegiatan kemanusiaan dengan menjadi relawan dan kemudian mengajak saya untuk berbuat kebaikan dengan menjadi relawan. Jika mencari orang yang layak mendapatkan donasi pasti saya akan bertanya kepada Retno. 

Membantu sesama tidak perlu kaya dan apapun yang kita punya jadikan manfaat untuk sesama. Kita tidak bisa membantu secara materi namun kita bisa membantu dengan cara yang kita punya entah itu tenaga ataupun hal lain yang ada dalam diri kita dan yang bisa kita lakukan ~Retno Dyah

Dan salah satunya adalah pembelajaran hidup dari sosok anak yang saya temui kemarin tanggal 19 Juni 2022 di salah satu daerah di Bekasi Barat dan dibantu oleh Retno saya menemui anak tersebut yang bernama Faisal.

Tentang Faisal

Faisal adalah anak lelaki berusia 11 namun maaf hidup dalam ketidaksempurnaan secara fisik. Semenjak lahir Faisal tidak memiliki kedua tangan dan satu kaki. Artinya dia menjalani kehidupan hanya dengan mengandalkan satu kakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun