Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ayahku, Guru Kehidupanku, dan Tipe Lelaki Idealku

24 Oktober 2020   17:23 Diperbarui: 27 Oktober 2020   02:08 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu musim rambutan, saya bantu menurunkan rambutan itu dari pohon dan memetik daunnya. Dan masih banyak lagi yang sering saya lakukan dengan bapak. 

Bapak Itu Ayah yang Protektif

Sampai lulus SMA, saya tidak diizinkan untuk berpacaran dan bermain tapi fokus pada pendidikan. 

Awalnya saya kesal karena saya tidak bisa seperti teman-teman lain yang masih bisa bermain dan punya pacar namun ternyata sifat protektifnya itu membuat saya bisa diterima kuliah di perguruan tinggi negeri. 

Bapak Itu Ayah Sosok Penuh Cinta dan Kasih Sayang

Ketika mama terbaring sakit, bapaklah yang merawat dan menjaga mama. Cintanya tidak luntur meski pasangan hidupnya tidak bisa melayaninya lagi karena sakit. 

Ketika saya sakit, bapaklah orang yang selalu menjaga saya di rumah sakit. Bahkan ketika bapak sakit dan tinggal di rumah kakak, namun ketika tahu saya sakit, bapak langsung bergegas pulang demi saya meskipun kondisinya juga tengah sakit. 

Bapak itu ayah yang bertanggung jawab

Meski mama seorang PNS namun bapak tetap bertanggung jawab dan menafkahi penuh istri dan putri-putrinya meskipun bekerja sebagai penjual keliling. Tidak pernah bapak mengganggu penghasilan istrinya. 

Bapak juga sosok yang bertanggung jawab pada putri-putrinya. Dari hasil jualan keliling sampai mendorong roda jualan sejauh beberapa kilometer, tapi tiga dari lima putrinya berhasil disekolahkan sampai sarjana. 

Bapak tidak pernah meminta uang pada putri-putrinya ketika putrinya bekerja bahkan tetap menafkahi putrinya yang belum menikah. Kata bapak, putrinya yang belum menikah tetaplah tanggung jawab bapak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun