Mohon tunggu...
Dian Minnie
Dian Minnie Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen - Pengacara - Conten Creator - Coppy Writing - Bisnis Owner

Suka bepergian dan menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Posting" Sampai "Closing"

11 Januari 2019   18:35 Diperbarui: 12 Januari 2019   16:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu Saya pernah menulis tentang pengalaman Saya resign sebelum mendapatkan pekerjaan pengganti, salah satu diantaranya adalah mengelola toko online nya teman disamping Saya pun punya toko online sendiri yang masih aktif juga.

Untuk yang para pelaku bisnis toko online  seperti Saya, sebenarnya apa sih tujuan Kita berjualan? Tujuan utama Kita jualan pastinya agar tercipta closing. Nah pernah ga sih timbul rasa jenuh dan malas ketika setiap hari ngiklan di medsos tapi berasa nggak ada hasilnya? Boro-boro ada yang beli, yang like dan comment saja nggak ada. Sakitnya tuh di sini (*nunjuk dada) Nyesek kan.

Ketika rasa itu muncul, Saya selalu memotivasi diri bahwa iklan itu bukan bertujuan mendatangkan pembeli. Iklan itu bertujuan untuk mendatangkan prospek atau leads (bener ga ya tulisannya 🤔, ah anggap saja bener ya Gaes 🙏). Semakin banyak orang yang membaca dan melihat postingan iklan Kita, semakin besar kemungkinan Kita untuk closing.

Trus sampai kapan ngiklannya? Ya sampai closing. Selama bisnisnya pengen tetap ada, selama target Kita belum tercapai, selama barang Kita belum terjual ya jangan berhenti ngiklan 😀. 

Jadi, kalau ada yang bilang bisnisnya pengen besar, baraangnya pengen cepat laku, dagangannya pengen laris tapi males ngiklan berarti Dia cuma OMDO alias Omong Doang.  Yang ngiklan terus aja belum tentu cepat laku , apalagi yang jarang-jarang. 

Kabarnya ni, sekelas brand Coca Cola saja menghabiskan biaya 3 milyar dollar per tahun untuk iklannya. Diperkirakan 5-10% nya untuk iklan online. Masa Kita yang baru merintis, baru mulai bisnis males ngiklan??? 

Padahal iklannya gratis pula, tinggal update status di FB, ganti status WA, posting foto di instagram dan masih banyak lagi situs website jualbeli online yang gratisan, istilah kerennya e-commerce. GRATIS lho, tapi kok males 🤔 ??

Pernah lihat iklan MEIKARTA diputar tiap hari?  Lebih dari sekali sehari? Awal-awal diputar Saya tidak tahu itu iklan apa 🤔, tapi karena saking seringnya lihat, suka tidak suka nempel deh iklannya di otak Saya. Dan setahu Saya produknya belum ada, malah kabar yang Saya dengar bermasalah. OK. Abaikan yang bermasalahnya, yang ditekankan di sini adalah karena seringnya melihat dan mendengar maka iklan itu terekam di otak Kita. So, ga usah baper kalau iklan Kita ga ada yang LIKE atau COMMENT. 

Tetaplah KONSISTEN NGIKLAN. Terserah bagaimanapun caranya, hard selling, soft selling, covert selling, dll Saya pastikan teman di FBmu, kontak di WA mu PASTI ada yang melihat statusmu. 

Atau kalau jam terbang online mu sudah tinggi kayak Saya, maksudnya lebih dikenal di dumay daripada di dunia nyata 😂😂 (kasihan banget ya gue 😢) masuklah ke grup-grup jual beli atau buat akun di website e-commerce. 

Soal closing atau tidak itu serahkan pada Sang Pemberi Rejeki. Biarkan itu jadi ranahNYA. Yang penting Kita sudah berusaha maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun