Mohon tunggu...
Sahabat Minilemon
Sahabat Minilemon Mohon Tunggu... Lainnya - Animasi Indonesia

Minilemon merupakan komik dan video animasi yg dirancang sebagai sarana pendidikan karakter yang dikemas dengan teknik animasi, dengan harapan anak-anak tetap belajar sambil menikmati hiburan seru saat bermain dengan gadget mereka.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Filosofi Kekeluargaan dalam Hidangan Papeda

15 Maret 2023   12:16 Diperbarui: 15 Maret 2023   12:21 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filosofi kekeluargaan dalam hidangan Papeda (Sumber: Minilemon Indonesia)

Tak hanya alam yang cantik, alam di Papua dan Maluku juga sangat lengkap dan dapat mennghidupi seluruh makhluk hidup yang bergantung didalamnya. Salah satu tanaman serbaguna ini adalah sagu.

Bagi masyarakat setempat, pohon sagu dapat memenuhi kebutuhan dari sandang, papan dan pangan. Daun sagu biasanya dapat dirajut sebagai pakaian dan noken (tas tradisional Papua) yang indah. Selain itu, daun sagu juga dapat dijadikan sebagai atap rumah. Pelepah batang sagu dapat dijadikan dinding serta kulitnya dapat dibuat sebagai lantai rumah.

Sedangkan pati sagu dapat dijadikan makanan lezat seperti Papeda. Wah apa itu Papeda?

Papeda dan Kekeluargaan

Bagi yang belum tahu, Papeda adalah makanan khas dari Papua dan Maluku yang berupa bubur sagu. Berbeda dengan bubur yang berasal dari beras, Papeda memiliki tekstur yang lebih kental, kenyal dan lengket, serta rasanya yang hambar.

Makanan Papeda yang dimakan dengan cara digulung (Sumber: Kumparan)
Makanan Papeda yang dimakan dengan cara digulung (Sumber: Kumparan)

Terdapat tradisi yang menari saat menyantap Papeda. Tradisi "Helai Mbai Hote Mbai" tak terlepas dengan makanan Papeda. Papeda biasanya disajikan dengan Helai (alat makan papeda yang terbuat dari kayu) serta Hote atau piring kayu dan dimakan bersama keluarga. Oleh karena itu, Tradisi "Helai Mbai Hote Mbai" dengan satu keluarga berkumpul makan dari satu piring yang sama menjadi simbol dari bagaimana keluarga menjaga komunikasi dan kekeluargaan dari makan bersama.


Tradisi makan Papeda, pada akhirnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan ada pada setiap upacara penting sebagai penanda menjaga hubungan baik dan rasa kekeluargaan.

Ikan Bumbu Kuning Sebagai Pelengkap

Ikan Bumbu Kuning sebagai Pelengkap Papeda (Sumber: Detik Food Com)
Ikan Bumbu Kuning sebagai Pelengkap Papeda (Sumber: Detik Food Com)

Sebagai makanan pokok, tentu Papeda butuh makanan pendamping. Untuk itu kita perlu pelengkap protein. Biasanya Papeda akan dimakan dengan masakan Ikan Bumbu Kuning. Ikan yang biasa digunakan adalah ikan tongkol yang mengandung banyak vitamin dan protein.

Selain makanan pelengkap yang tak kalah enak, Papeda juga punya cara unik untuk diambil, yakni harus menggunakan Helai atau sumpit, lalu harus kita gulung-gulung, Karena akan sangat sulit jika kita hanya menyendok papeda, mengingat teksturnya yang kenyal.

Meski sekarang masih banyak orang yang memakan nasi, tapi cita rasa dari Papeda tidak pernah lekang oleh waktu. Masih banyak orang yang menghadirkan Papeda terutama sebagai makanan penjamu tamu. Lalu bagaimana dengan Sobat Minilemon? Apakah sudah pernah mencoba makanan unik satu ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun