Mohon tunggu...
Rahmadsyah Public Speaking
Rahmadsyah Public Speaking Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer Public Speaking, Pembicara Public Speaking, Narasumber Public Speaking, Pemateri Public Speaking, Coach Public Speaking, Pengajar Public Speaking, Guru Public Speaking, Ahli Public Speaking, Pengajar Public Speaking, Konsultan Public Speaking,

SALAM KENAL, SAYA RAHMADSYAH Lebih 10 tahun fokus mengajar dan melatih dengan tema Komunikasi dan Public Speaking untuk profesional, manajer, eksekutif, para praktisi dan perorangan. SAYA TRAINER PUBLIC SPEAKING Yang biasanya diundang pada acara: Pelatihan, Seminar, Workshop, Training, Lokakarya, Kursus, Kelas Offline, Kelas Online, Daring, Luring, Gathering, Rapat, dan Kelas Private, baik in house training maupun kelas publik PEMBICARA PUBLIC SPEAKING Yang biasa diundang oleh: Perusahaan, Kementerian, Lembaga Pemerintah, Organisasi, Yayasan, Perguruan Tinggi, Kampus, Sekolah, Paguyuban, Perkumpulan, Komunitas, Rumah sakit, NGO, Kelompok, Startup, UMKM, Group, MLM, Asuransi, LSM, dan Perorangan untuk memberikan pelatihan public speaking kepada para staf dan pimpinan. PEMATERI PUBLIC SPEAKING Untuk tema dan topik: Presentation Skill, Public Speaking Untuk Bisnis Presentasi, Public Speaking Untuk Sambutan, Public Speaking Untuk Mengajar, Public Speaking Untuk Laporan, Public Speaking Untuk Komunikasi Bisnis, Public Speaking Untuk Moderator, Public Speaking Untuk MC, Public Speaking Untuk Host, Public Speaking Untuk Sosialisasi, Public Speaking Untuk Lomba, Public Speaking Untuk Lomba Duta Perusahaan, Public Speaking Untuk Memimpin Rapat, Public Speaking Untuk Kampanye, dan Public Speaking Untuk Trainer. NARASUMBER PUBLIC SPEAKING Untuk Pemerintahan: ESDM, Keuangan, Pendidikan dan Kebudayaan, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata dan Ekonomi, Komunikasi dan Informasi, Hukum dan HAM, Mabes Polri, Pemda Jawa Barat, Dirjen Pajak, Bea dan Cukai, BKKBN, BPOM, dll. PELATIH PUBLIC SPEAKING Untuk BUMN dan Perusahaan: Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Peruri, PLN, Telkom Indonesia, Sucofindo, Pelindo II, BPJS, PP, Pegadaian, Perum Bulog, Jasindo, Bio Farma, Astra Honda Motor, Track Astra International, Astra Daihatsu, Kapal Api, Bintang Toedjoe, Summarecon, Pupuk Kaltim, Plaza Indonesia, Cipta Marga Nusantara Persada, Heksa Mandiri, dll COACH PUBLIC SPEAKING Yang Dipercaya Memberikan Sesi Private Untuk: Direktur, Manajer, Profesional, Staf, Karyawan, Pimpinan,Public Figure, Artis, Mahasiswa, Siswa, Duta Perusahaan, Calon Kepala Daerah, Calon Legislatif, Istri Pimpinan, Speaker Event MLM, Speaker MDRT, Keynote Speaker, Dosen, Peserta Lomba, Tim Penjualan, dan Widyaiswara, AHLI PUBLIC SPEAKING Dalam Hal: Cara Mengatasi Nervous dan Demam Panggung, Cara Menyusun Materi Yang Sistematis, Cara Bicara Yang Berdampak, Cara Mengolah Suara Tebal dan Bulat, Cara Berbicara Ekspresif, Cara Tampil Percaya Diri dan Elegan di Depan Kamera, Apa Saja Materi Yang Dipelajari Dapat Anda lihat di: https://sekolahpublicspeaking.business.site/ (Materi bahasan masih dapat dirancang sesuai kebutuhan) Dapatkan Tips Public Speaking Di Chanel Youtube Saya: Klik https://bit.ly/youtuberahmadsyah Alamat Rahmadsyah Public Speaking School Permata Depok Regency Cluster Ruby D1/21 Depok, Jawa Barat https://g.page/rahmadsyahpublicspeakingschool/review?rc Lokasi Google Maps Klik https://www.google.com/maps/place/Rahmadsyah+Public+Speaking+School+Wa+081511448147/data=!3m1!4b1!4m2!3m1!1s0x2e69e9461929d55b:0xa0fef6005229ee49

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tuhan Tidak Adil

6 Februari 2012   09:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
#NasehatDiri

Berjumpa teman lama

Tanggal 27 Desember 2011 lalu, shahabat saya dari Aceh berkunjung ke Jakarta setelah mengikuti program pelatihan selama 3 hari di Tasikmalaya. Sebelum ke Jakarta, kami sudah janjian, untuk sama-sama menjadwalkan pada hari tersebut--supaya bisa bersilaturahim. Alhamdulillah, itu terjadi. Bayangkan bila Anda bisa bertemu kembali dengan teman dekat Anda, setelah lama tidak berjumpa. Bagaimana suasana hati Anda? Oh, tentu menyenangkan bukan?

Sebagaimana permintaan teman saya, dia tidak hanya ingin berjumpa dengan saya, tapi juga mau bertemu dengan anak mertua (istri) saya. Jadi, pada hari tersebut, setelah shalat ashar, saya berangkat bersama istri dari rumah, menuju tempat yang kami sepakati bertemu, di sekitar Mampang prapatan—supaya aksesnya sama-sama mudah kami tuju. Saya berangkat dari arah Ciganjur, sementara teman saya dari Pasar Rumput. Tempat dia menginap di Jakarta.

Dari depan rumah (gang Syarpa), saya menggunakan jasa angkot M20 sampai putaran halte busway pertanian. Selanjutnya menuju Mampang prapatan dengan angkutan bus-way. Ada pengalaman menarik yang mau saya ceritakan di sini. Selama perjalanan di dalam busway, saya memperoleh pembelajaran berharga dari sang bijak. Dan hal ini, yang mau saya ceritakan kepada Anda sekarang.

Benarkah berbuat baik akan berbuah kebaikan?

Sementara itu, apa yang akan Anda lakukan? Akankah Anda terus memberi bila tidak mendapatkan sesuatu? Lebih spesifiknya, apakah Anda akan terus melakukan kebaikan, bila kebaikan itu tidak berbalas kepada Anda?

Ceritanya, begitu saya dan istri menaiki busway dari halte pertanian. Penumpangnya lumayan penuh. Sehingga saya dan istri juga dengan penumpang yang lain, tidak kebagian tempat duduk. Kondisi itu sangat lumrah menyebabkan saya dan siapapun, berdiri dan bergantungan sebagaimana biasanya. Saya dan istri berdiri di tengah-tengah dekat pintu masuk. Kemudian, kondekturnya melihat istri saya berdiri, yang perutnya lumayan berisi (hamil). Lalu dia bertanya, “Ibu sedang hamil?” saya langsung menjawab “Iya”.

Kondektur langsung melihat-lihat posisi di depan dan belakang, sambil berusaha menjinjit dan merendahkan posisi berdirinya--supaya bisa melihat penumpang yang bisa diajak untuk berganti tempat duduk dengan istri saya. Tetapi, tidak ada satupun yang menurut pak kondektur pantas untuk diminta ganti tempat duduk. “Mohon maaf bu ya, kursinya penuh”. Kata pak kondektur penuh santun.

Rasanya tidak adil

Akhirnya, saya dan istri tetap berdiri. Tetapi, ada perasaan semacam tidak bisa menerima dalam diri saya. Pikiran saya langsung melakukan perbandingan antara perilaku yang pernah saya lakukan bila ada ibu hamil seperti istri saya (7 bulan), atau ibu-ibu yang usia sudah tua, maka saya langsung berdiri dan mempersilahkan ibu hamil untuk menduduki kursi saya tempati. Karena saya berpikir, kalau istri saya yang hamil, tentu saya berharap dia mendapat tempat duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun