Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bis Kampung Rambutan

9 Juli 2018   11:39 Diperbarui: 9 Juli 2018   19:12 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Uff ... tetes peluh berjatuhan. Didera panas. Dan asap knalpot bis terminal kampung rambutan. Jalanan sisakan sesak.

Kukejar bis itu. Ia lari. Kukejar lagi. Kakiku berlompatan. Dadaku juga. Kau pun pelan berjalan. Aku perlahan mendekati. 

Kenek oh kenek. Sopir oh sopir. Kucur peluhku makin hambur tak beraturan. Menetes tak kenal arah. Kenapa tak kau hentikan laju bismu. Aku kelelahan mengejarmu.

Si kenek silakan aku masuk. Kutersenyum lega. Bis pun magut magut ceria.

Aku duduk manis. Di bangkumu kusembunyikan tisu. Apek lusuh dan sedikit basah. Dan lihatlah... aku tersengal karenanya. Itu juga tersebab ulahmu. Kakiku keriting mengejar bismu.

Bis pun melaju pelan. 

Kampung Rambutan, 9 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun